Laris Tidaknya Warung Ditentukan Dari Posisinya

dakwatuna.com

Pertanyaan:

Assalaamu’alaikum wrwb

Pak Andan di dakwatuna.com beserta segenap tim redaksi, terima kasih atas perhatiannya pada kami di Pandaan – Pasuruan. Kami juga mengucapkan  terimakasih sekali atas jawaban disainnya. Saya sudah pelajari disain yang cukup menarik tersebut pada Konsultasi Arsitektur berjudul “Kedai Sabana di Pasuruan”.

Namun ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kembali. Jalan yang berada tepat di depan kami adalah jalan paling ramai pada jam-jam sore hari. Sementara jalan di seberangnya agak lebih sepi. Mungkin berkait dengan jam pulang ke rumah. Hingga saya ingin menyesuaikan letak posisi warung atau kedai sabana yang kami miliki.

Dari pertimbangan ini apakah mempengaruhi pola tata letak disainnya? Satu hal lagi, saya ini sebenarnya dari Bali. Jadi ingin sekali jika dalam unsur disainnya ada pola arsitektur Bali. Untuk mengingatkan pada kampung halaman saya.

Demikian saja pertanyaan kami. Terima kasih saya ucapkan sekali lagi atas perhatiannya.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Dewi – Pandaan Pasuruan

Dewi dan Huzairi

Jawaban:

Wa’alaikum salam wrwb

Ibu Dewi dan Pak Huzairi, terimakasih juga atas perhatiannya  pada kami di dakwatuna.com , mohon doa agar kami bisa tetap istiqomah berdakwah di layar maya ini. Terimakasih pula atas sambutannya di Surabaya. Tempat kita rapat di Bandara Juanda bersama Tim dari Sabana pusat dan Sabana Surabaya.

Rapat di Bandara Juanda Surabaya

Bu Dewi dan Pak Huzairi, beserta segenap netters dakwatuna sekalian, memang setelah kami perhatikan ulang ada yang perlu di revisi disainnya. Terutama posisi gerobak Sabana. Karena ‘Sabana Fried Chicken’ ini polanya adalah kedai kaki lima. Hingga ia harus dengan mudah dijangkau. Tidak merepotkan orang untuk berhenti mampir.

Untuk itu saya coba geser warung atau gerobak sabana tersebut ke tengah. Posisi ini akan membuat kendaraan atau orang yang lalu lalang dari arah yang segaris dengan lokasi memiliki waktu pandang yang cukup. Jarak tempuh dari ujung lahan sampai ke tengah tepat pada lokasi gerobak cukup membuat jarak pandang ideal.

Sabana Pasuruan

Bersama dengan owner dari Sabana Fried Chicken saya membuat analisa peletakan gerobak ini. Karena memang kunci utama laris tidaknya warung bergantung dari sejauh mana ia dapat terlihat dengan baik. Warna cerah dari gerobak harus nampak dengan jelas. Juga dengan detail dari ayam – ayam goreng yang nampak pada etalasenya. Ia akan menjadi daya tarik utama.

Tampak Muka

Inilah posisinya setelah saya atur ulang. Arah mobil di kiri menunjukkan dari sinilah pengunjung diharapkan dapat merekam warna cerah gerobak. Posisi gerobak yang berada di sebelah kiri menjadi segaris dengan arah datangnya kendaraan. Hingga tidak membahayakan bagi orang yang ingin berhenti mampir.

Gerbang Utama

Muka lahan yang memiliki gerbang cukup luas bisa dijadikan tempat parkir bagi motor yang ingin berhenti. Tidak merepotkan karena memang jalan ini memiliki bahu jalan yang cukup lebar. Sekitar 3 meter, angka yang cukup jarang kita temukan di Jakarta. Jadi bahu jalan ini bisa benar – benar efektif untuk manuver kendaraan.

Relokasi Gerobak Sabana

Gerbang utama saya buat ala Bali. Dengan finishing bata merah serta sedikit ukir – ukiran membuat cita rasa arsitektur  Bali tidak hilang. Sebagai wakil ikon tempat Bu Dewi berasal. Hal ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri mengingat disain seperti ini jarang di Pasuruan.

Kafe Taman Sabana

Bagian dalam saya buat benar – benar nyaman. Kafe taman menjadi daya tarik utama bagi orang yang ingin mengadakan acara besar. Parkir cukup luas serta area bermain bagi anak – anak yang aman dan nyaman. Ditambah lagi dengan rindangnya pohon – pohon eksisting yang memang sudah ada sejak dulu.

Netters sekalian, selesai sudah disain saya untuk Ibu Dewi dan Pak Huzairi di Pasuruan. Kita doakan semoga usaha mereka berkah dan laris manis. Karena sebagai sesama muslim tentu kita akan senang dan bangga jika usaha mereka maju dan sukses. Karena itu juga berarti infak dan sedekah yang diberikan kepada umat Islam akan semakin meningkat.

Sebelum saya akhiri, melalui forum ini izinkan saya mengucapkan bela sungkawa. Berita duka ini datang dari keluarga Pak Samsalis selaku owner Sabana Fried Chicken Jakarta. Ayahanda beliau wafat kemarin hari kamis setelah maghrib. Padahal sholat asar masih ikut berjamaah di Masjid.

Allahummaghfirlahu

Setelah sholat Jum’at tadi siang kami turut serta dalam sholat janzah yang dipimpin langsung oleh Pak Samsalis. Kita doakan semoga kuburnya dilapangkan dan segala dosa – dosanya di maafkan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Amin ya robbal ‘alamin.

Demikian saja jumpa kita. Semoga Allah memberi kesempatan kita untuk berjumpa pada edisi artikel arsitektur yang lainnya. Akhirul kalam,

Wassalaamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST

Kirimkan email pertanyaan/order disain/pelaksanaan ke : andanarsitek@gmail.com

Konten ini telah dimodifikasi pada 15/11/13 | 16:20 16:20

Lulusan Teknik Arsitektur angkatan 90 Univ. Pancasila. Bisa dihubungi di 0817-496-5742. Aktif menulis di media tahun 99. Sebagai pengisi rubrik griya di koran Republika. Sebelumnya sempat aktif di Tabloid Nova. Membantu pembuatan desain rumah tinggal yang di asuh oleh Ir. Nurhadi. Andan Nadriasta diambil dari bahasa sansekerta. Artinya adalah 'tangan yang berkarya'. Doa dari orang tua tersebut mengiringi segenap kegiatan dalam berkarya membuat disain rumah tinggal yang islami. Serta berdakwah di lingkungan sekitar hingga daerah yang dikunjungi.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...