Kaspi, Seorang Difabel yang Pantang Menyerah Nafkahi Keluarganya

Kaspi (46 tahun), saat menerima bantuan Lapak Berkah dari IZI. (Ricky/IZI)

dakwatuna.com – Karawang.  Angin yang berhembus di sebuah perkampungan ujung Kabupaten Karawang, tempat bersinggahnya masyarakat desa untuk bercengkrama dengan suguhan makanan ringan dan secangkir minuman hangat.

Adalah warung kecil dengan kondisi lusuh menyediakan minuman dan makanan ringan yang dikelola oleh Kaspi (46 tahun – seorang Difabel tak mempunyai dua tangan) dan Istrinya, Rokasih (40). Warung tersebut diberi nama “Warung R2M” yang merupakan singkatan dari nama anak-anaknya yakni, Rifal, Ridwan dan Mutiara.

Setiap persediaan barang dagangan di warungnya habis, Kaspi berbelanja melalui bantuan daftar barang belanja yang ditulis sang Istri, padahal Kaspi dalam kondisi tanpa kedua tangan kanan dan kirinya. Namun apapun itu, baginya kehadiran seorang Istri dan ketiga anaknya adalah sumber kekuatan yang membuat ia semangat jalani hidup hingga kini.

Adanya sang Istri yang setia dan keluarga yang ikhlas menerima keadaan Kaspi, membuat dirinya pantang menyerah untuk nafkahi keluarganya meski melalui warung kecil yang sudah nyaris roboh.

Seringkali Kaspi merasa panik dengan kondisi bangunan warung yang memprihatinkan, karena khawatir akan melukai para pengunjung yang singgah di warung miliknya.

Singkat cerita mengenai kondisi Kaspi, sekitar 18 tahun yang lalu, Kaspi mengalami kecelakaan kerja di salah satu pabrik mesin penggiling beras di Karawang hingga putus kedua tangannya. Kejadian tersebut terjadi ketika Kaspi sedang bekerja.

Hal demikian bagi Kaspi tidak mengendurkan semangatnya untuk terus berusaha nafkahi keluarganya dengan rezeki yang halal. Ia bekerja keras tak kenal lelah dan putus asa oleh keadaan. Ia berkeyakinan akan janji Allah, bahwa setiap manusia telah ditentukan rezekinya masing-masing.

“Manusia diminta untuk berusaha, berdoa dan bertawakkal, niscaya ia akan mendapat dan memiliki rezeki yang telah disediakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.” Tutur Kaspi, Ayah dari tiga anak tersebut ketika ditemui oleh IZI Karawang pada Jumat (5/1/2018) dikediamannya di Karawang.

Kaspi melanjutkan dengan menyampaikan pesan dalam Surat At-Talaq ayat ke 2 dan 3 yang artinya:

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya.” ujar Kaspi menambahkan.

Kini Kaspi tak lagi risaukan dengan kondisi warung yang seringkali membuat dirinya khawatir, karenanya telah diberi bantuan melalui program Lapak Berkah yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yang dalam hal ini IZI Karawang telah merenovasi bangunan warung serta memberikan bantuan modal usaha kepada Kaspi.

“Melalui program Lapak Berkah dari IZI dan para Mitra Donatur, kami mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kejayaan untuk IZI dan Para Mitra Donatur.” Kaspi seraya berdoa sekaligus memungkasnya. (SaBah/dakwatuna)

(Kisah Difabel Dhuafa Penerima Bantuan Lapak Berkah IZI Karawang)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...