Pakar Strategi: Mesir Melemah, Bisa Menjadi Target Mangsa Banyak Pihak

Shafwat Zayyat, pakar militer dan strategi (fj-p)

dakwatuna.com – Kairo. Pakar strategi militer, Shafwat Zayyat, mengatakan bahwa Mesir saat ini menjadi negara yang lemah, karena itu menjadi target mangsa banyak pihak, terutama militer Mesir.

Menurutnya, di Mesir saat ini tidak ada negara. Yang ada hanyalah banyak lembaga negara yang masing-masing ingin memiliki sifat independen. Kondisi ini, ke depannya, bisa menyeret Mesir kepada kondisi perebutan kekuasaan.

Zayyat juga berkomentar, mengubah arah haluan kepada Rusia di saat hubungan dengan Amerika bermasalah adalah sesuatu yang berbahaya. Ada beberapa hal yang menyebabkannya.

Di antaranya, hubungan antara negara dalam kancah internasional bukanlah untuk balas dendam atau sebuah show media. Tidaklah mudah meminggirkan negara besar begitu saja. Mengabaikan Amerika, lalu berganti haluan ke Rusia adalah hal yang sangat membahayakan. Akibatnya mungkin bukan jangka pendek, tapi jangka panjang.

Zayyat mengatakan, “Saya berkeyakinan bahwa hubungan Mesir dan Amerika pada akhirnya akan putus. Tapi yang lebih penting dari itu, sebuah pemerintahan sementara tidak berhak membuat atau mengubah haluan masa depan negaranya. Pemerintahan Bablawi saat ini melakukan kesalahan besar. Kesalahan ini akan berakibat perubahan peta politik, yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh sebuah pemerintahan hasil pemilu.”

Menurut Zayyat, pemerintah kudeta saat ini harus mengembalikan hubungannya dengan Barat, terutama Amerika, pada kondisi semulanya. Lalu melimpahkan masalah perubahan hubungan internasional kepada pemerintah hasil pemilu. (msa/dakwatuna/islammemo)

Konten ini telah dimodifikasi pada 12/11/13 | 13:31 13:31

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...