dakwatuna.com – Kairo. Saat ini terjadi perdebatan sengit di dalam Akademi Kepolisian. Presiden Mursi menolak kenakan pakaian tersangka “jaket putih”. Beliau menyatakan bahwa dirinya adalah presiden yang sah, dan tidak menjadi tersangka dalam kejahatan apapun. Beliau hanya menjadi korban penculikan yang dilakukan militer pengkudeta.
Di sisi lain, para hakim menolak memulai sidang pengadilan sebelum Presiden Mursi mengenakan pakaian tersangka, dan masuk ke dalam kurungan tersangka. Mereka menyatakan bahwa semua itu sudah diatur dalam undang-undang.
Menurut mereka, undang-undang tidak memperperlakukan para tersangka dengan diskriminatif. Saat ini beberapa orang dari pemerintah penguasa berusaha membujuk Presiden Mursi untuk menuruti dan menaati peraturan ini. (msa/dakwatuna/klmty)