Tidak ketinggalan Masjid Al-Azhar yang merupakan menara keilmuan dunia Islam. Walaupun sikap Grand Syeikh Al-Azhar yang awalnya mendukung kudeta, namun banyak ulama yang berafiliasi kepada lembaga ini bergabung dengan pendukung Presiden Mursi. Mereka berpandangan bahwa sikap Syeikh At-Thayib adalah pendapat pribadi yang tidak mewakili Al-Azhar.
Khawatir akan dijadikan titik tolak konvoi pendukung Presiden Mursi, militer menutup pintu masjid Al-Azhar sehingga orang-orang yang hendak melaksanakan shalat atau belajar tidak bisa masuk. Banyak pihak melihat bahwa kejadian ini adalah yang pertama dalam sejarah.
Misalnya, Amr Abdul Hadi, salah satu pemimpin Front Hati Nurani, menulis dalam akun twitternya: “Shalat Dhuhr hari kelima bulan Ramadhan 1434 H yang bertepatan dengan tanggal 14 Juli 2013 akan menjadi saksi bahwa Abdul Fattah As-Sisi adalah orang yang pertama kali menutup pintu masjid Al-Azhar dan menghalangi orang melaksanakan shalat di dalamnya.” (msa/sbb/dkw)