Sebuah Surat Untuknya

Ilustrasi. (profimedia.cz)

dakwatuna.com

Surat ini untukmu, tentang aku, engkau (kita)…
Kita belum pernah bertemu sebelumnya
apalagi saling mengenal, belum tentu
namun, Allah telah menetapkan engkau sebagai belahan jiwaku jauh
sebelum aku dilahirkan di bumi cintaNya ini…

Mengapa aku sangat yakin akan hal ini?
Karena aku percaya bahwa janjiNya itu pasti, tak dapat di sangkal lagi…

Untuk engkau calon imamku,
engkau akan menjadi pakaian taqwa bagiku, akupun juga akan menjadi pakaian taqwa bagimu…

Untuk engkau yang sedang mencari tulang rusukmu,
aku akan menjadi cerminmu, dan engkau akan menjadi cerminku…

Kita akan menjadi butir-butir tasbih dengan benangnya yang seakan tak pernah putus, dan tak memiliki akhir…
Butir-butir tasbih yang terus berputar karna ada lafazh dzikir yang terus dilantunkan…

Untuk aku dan untuk engkau yang ada di sana,
untuk engkau yang tak ku ketahui namanya,
untuk aku dan untuk engkau yang tak ku kenali fisiknya,
untuk aku dan untuk engkau yang tak ku kenali sifatnya…
Teruslah menanam kebaikan demi kebaikan agar aku dan engkau mendapat yang terbaik…

Karena…

“wanita-wanita keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…” (QS. An-Nur: 26)

bersabarlah dalam sebuah penantian yang indah
karena, sesuatu yang indah akan datang di saat yang tepat dengan orang yang tepat…

Jangan sampai aku dan engkau ‘memetik buah yang belum matang dari pohonnya’ karna itu tidak akan enak dirasa.
Sebuah surat ini ditujukan untuk semua sahabat yang senantiasa menjaga dirinya demi cinta yang suci di mataNya…

Konten ini telah dimodifikasi pada 03/03/13 | 23:48 23:48

Muslimah. Mawar haroki KAMMI Sumedang. Mahasiswi. Indonesian.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...