dakwatuna.com – Tidak banyak acara berskala Internasional yang digagas dari, oleh, dan untuk pemuda Indonesia terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan. Kegiatan Indonesia International Leadership Camp (IILC) yang diselenggarakan oleh Al-Azhar Youth Leader Institute (AYLI), menepis anggapan bahwa pemuda Indonesia tidak punya keberanian dan kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan kepemimpinan berskala Internasional.
Kegiatan berskala Internasional ini sekaligus membuktikan kemampuan dan kepedulian para pemuda Indonesia terhadap isu-isu kepemimpinan yang banyak diberitakan saat ini yang sedang mengalami krisis kepemimpinan, baik di skala nasional maupun Internasional. IILC diselenggarakan selama 14 hari diikuti oleh pemuda berusia 16-23 tahun yang berasal dari Afrika Selatan, Palestina, Suriname, Malaysia dan beberapa provinsi di Indonesia (Jakarta, Medan dan Palu). Kegiatan IILC yang mereka ikuti di antaranya adalah latihan kepemimpinan, komunikasi, manajemen, dan entrepreneurship
. Tidak hanya itu mereka juga belajar sejarah bangsa Indonesia, praktek berbahasa Indonesia serta belajar budaya Indonesia seperti berlatih pencak silat, berlatih tari saman, bermain alat musik angklung serta mengikuti kegiatan bertani di persawahan Bandung. Seru sekali!Mengutip dari apa yang disampaikan oleh ketua Steering Committee (SC) Ira Dian Mahrani Cibro, melalui kegiatan IILC ini, AYLI dapat menunjukkan kepada dunia bahwa pemuda Indonesia bisa menjadi pioneer dalam mengadakan kegiatan kepemimpinan berskala internasional, sekaligus menepis bahwa pemuda Indonesia tidaklah selalu menjadi pengikut negara-negara barat. AYLI sebagai perwakilan dari pemuda Indonesia juga mampu memimpin dan mengarahkan para pemuda dari negara lain melalui jati diri sebagai pemuda Indonesia.
Acara ini dapat terselenggarakan berkat dukungan dari YPI Al Azhar, Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Pemprov DKI Jakarta, Saung Mang Udjo dan disponsori oleh Hoka-Hoka Bento. (tyan/hdn)