Adalah Kita Manusia Biasa

Ilustrasi (wordpress.com/misteradotz)

dakwatuna.com

Adalah saya manusia biasa
Sudah pasti banyak cela dan dusta
Adalah saya hanya manusia biasa
Kehadirannya mampu torehkan tawa, lebih sering luka

Terlebih saya, manusia yang sangat biasa
Tanduk-tindak saya sering kali miskin makna
Maksud hati menebar bunga, apa daya duri menusuk Anda
Maksud hati kembangkan senyum, salah arti malah menyinggung

Saya adalah manusia biasa
Istimewa bukan titel saya
Luar biasa hanya terdengar sesekalinya
Hanya usaha yang jadi kawan saya
Jatuh dan luka sahabat saya

Sungguhpun seribu daya saya paksa
Untuk bahagiakan setiap Anda
Tapi sia urung jua adanya
Allah berkata, bukan begitu seharusnya

Kadang kita jumpa, manusia sesiapa saja
Seenaknya hina kita, sesukanya atur hidup kita
Tapi tahukah Anda?
Mungkin hadirnya, dewasakan kita
Mungkin adanya, jadi inspirasi kita

Ah, betapa sempitnya saya yang biasa ini
Betapa kerdilnya diri yang rendah ini
Tak apa bilakan rendah di mata manusia
Daripada hina di mata Sang Kuasa

Konten ini telah dimodifikasi pada 20/02/12 | 22:26 22:26

Mahasiswa semester 1 di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Saat ini aktif di KAMMI dan menjadi kepala departemen Pemberdayaan Perempuan KAMMI Komisariat Madani.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...