Ku Bungkus Dalam Buntalan Syukur

Ilustrasi (adlin-life.blogspot.com)

dakwatuna.com

Detik lampau di hari itu

Gelegar iman nan suci merayap sayup kedinginan

LensaMu membidik “bayi-bayi” tengah mengucap janji

Tentang sebuah misi, menuju cahaya Illahi

Berharap tak sekedar klise

Ini bukan tamasya bukan pula sandiwara belaka

Jeritan hatimu menggetarkan makhluk-makhluk tak bernurani

Mereka

Makhluk “bergengsi” tingkat tinggi

Terbuai mimpi oleh keindahan duniawi

Apakah kau yakin tak kan pernah mati?!

Sungguh intuisimu tak ada arti

Kau kurung dirimu di balik jeruji besi,

Penjara duniawi…

Dengan bangga kau berkoar bersahabat dengan kongsi-kongsi syaitan

Idealismemu nyata-nyata busuk tak berbentuk!

Persis idealisme iblis laknatullah

Mencegah kebaikan menebar keburukan

Nuranimu bahkan tak mampu berdenyut kembali

Kau terkekeh melihat jihad kami?

Kami menangis melihat tingkahmu, saudaraku

Mari beriringan

Mari bergandengan

Aku tak ingin tak berarti

Bagai mayat-mayat berdiri, tak berfungsi mengusik hati

Aku malu! Aku takut! Pada janji-janji suci

Pada Sang Pemilik Arsy

Bisikan kabut lembah merona mengirim senyuman dariNya

Dia di sana menerawang

Tampak dalam layarNya

Rabbi nafasMu pelita jiwaku;

Menggema! Menggelegar! Memecah tembok-tembok keangkuhan

Menelan serpihan-serpihan kefuturan

Menjelma menjadi tunas-tunas baru

Menghembuskan aroma maha dahsyat

Mengalir di setiap irisan nadi

Mengiris kepingan-kepingan urat iman dalam diri

Nyatanya kami pun akan mati

Tertunduk, menyembah pada lutut perkasaMu

Ku lepas perlahan, sesuatu dari pundakku

tanganMu mengayuh menghampiri, lalu tersenyum

menyegarkan jasad tak bernyawa

hidup kembali

harap asaku tak kan pernah luntur

ku bungkus dalam buntalan-buntalan syukur

Konten ini telah dimodifikasi pada 27/11/11 | 22:48 22:48

Aktif di Lembaga Dakwah Mahasiswa UIN SGD Bandung dan KAMMI UIN SGD Bandung, Lembaga Pers Mahasiswa, kuliah Jurusan Jurnalistik 2009, aktif menulis juga di koran nasional Media Indonesia, anak ketiga dari tiga bersaudara, asal Ciamis Jawa Barat.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...