Bagaimanapun juga kita tahu bahwa untuk melanjutkan sekolah, beasiswa, karir kita membutuhkan nilai. Tidak aneh jika siswa kita sendiri menganggap nilai atau hasil itu lebih penting daripada proses. Maka perubahan sistem pendikan ini mutlak diperlukan. Jangan sampai ada Taman Kanak yang tidak mengajarkan baca tulis karena sistem pendidikannya berorientasi pada proses kemudian siswanya tidak bisa melanjutkan jenjangnya karena terbentur oleh peraturan pemerintah yang mewajibkan calon siswa SD sudah harus bisa baca tulis. Atau lulusan sarjana kita harus mengalami kendala karena perusahan tetap melihat nilai ijazah dalam penerimaan pegawainya. Ini tidak efektif.
Baca selengkapnya »Pasca UN, Kemaksiatan Merajalela
Islam sendiri sebagai ad-din yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk dalam aspek pendidikan, membangun sistem pendidikan yang tidak hanya mengutamakan pelajaran sains dan teknologi tetapi siswa juga pola pembinaan yang mampu membangun generasi muda ber-syakhsiyah Islam (kepribadian) dan ber-nafsiyah (pola sikap). Di mana sistem pendidikan semacam ini didukung penuh oleh lingkungan masyarakat yang bercirikan Islam. Penguasa pun bertanggung jawab terhadap filterisasi media yang beredar di masyarakat, sehingga dapat dipastikan tidak adanya pornografi dan pornoaksi yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca selengkapnya »Mau Dibawa ke Mana Pendidikan Kita?
Buruknya sistem di Indonesia membuat kualitas para generasinya menjadi tidak punya apa-apa. Buat apa mereka belajar selama tiga tahun, jika sistem membuat mereka membuat melakukan dosa. Apakah hanya dengan nilai semata, mampu meraih kebahagian di akhirat kelak? Sadarlah wahai temanku, Sudah tampak hari-hari Kebangkitan di sekitar kita, maka dari itu, marilah segera kita bertobat, sebelum nantinya kita menyesal.
Baca selengkapnya »Kebijakan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Teknologi Komputer
Ujian Nasional yang pelaksanaannya terlihat penuh dengan aksi-aksi kecurangan membuat pemerintah mencari ide untuk mencegahnya. Salah satu ide kreatif yang pemerintah canangkan yaitu melalui Ujian Nasional menggunakan komputer. Artinya, pelaksanaan Ujian Nasional tidak menggunakan media kertas, tetapi para siswa langsung mengerjakan dalam komputer yang terhubung dengan koneksi internet. Ide ini dirasa dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional yang sudah marak terjadi.
Baca selengkapnya »UN Menjadi Momok yang Menakutkan Bagi Siswa
Realita yang ada sekarang mendeskripsikan bahwa lembaga pendidikan yang beroperasi hingga saat ini lebih seperti sarang hantu yang ogah untuk dijamah atau dijadikan media belajar, apalagi menjadi tempat yang paling diminati oleh para siswa.
Baca selengkapnya »UN, Mencerdaskan atau Membodohi?
Sekali lagi, opini ini saya tekankan bahwa saya sepakat Indonesia membutuhkan alat ukur kinerja pendidikan. Kalau tidak ada alat ukur, darimana kita akan tahu kinerja dan standar pengetahuan siswa-siswi kita?
Baca selengkapnya »Mau Ujian Nasional? Baca Ini Dulu
Ujian Nasional (UN) memang suatu event tahunan yang fenomenal. Setiap tahunnya, ribuan siswa SMA/SMK/MA lulus dan harus memilih antara kuliah atau bekerja terlebih dahulu. Dalam Ujian Nasional, berbagai macam cara dan persiapan dilakukan baik oleh peserta ujian, guru, maupun orang tua murid. Persiapan pun dilakukan oleh siswa dengan cara giat belajar, banyak latihan soal, diskusi, mengadakan kelompok belajar, Try Out, dan persiapan lainnya.
Baca selengkapnya »Jika Mau Lulus UN dengan Nilai Tinggi, Putuskan Pacarmu Sekarang Juga!!
Galau karena patah hati tidak bisa sembuh seminggu atau dua minggu bahkan bisa berbulan-bulan. Dan akhirnya gara-gara galau akibat patah hati, si R tidak fokus ujian dan akhirnya nilainya jeblok dan SNMPTN tidak lulus sehingga dapat dikatakan pada waktu itu masa depannya terancam suram.
Baca selengkapnya »DPR: Sentralisasi Kepanitiaan UN, Melawan Semangat Desentralisasi
Anggota komisi X DPR RI, Surahman Hidayat, ikut menyesalkan ditundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 Provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca selengkapnya »Pelaksanaan UN 2013 Gagal, Mendikbud Didesak Mundur
Kejadian luar biasa (KLB) Unas 2013 akhirnya menuai banyak kecaman dari masyarakat pelaku pendidikan. Bahkan tidak sedikit yang mendesak Mendikbud Mohammad Nuh legawa mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan. Namun Nuh menegaskan dirinya konsentrasi menuntaskan pelaksanaan unas 2013 sampai sukses.
Baca selengkapnya »