Tidak hina seorang pemimpin memiliki sifat tawadhu. Karena di situlah kasih sayang Allah bagi orang-orang yang senantiasa merendah hati, menundukkan sikap di hadapan manusia lainnya. Setiap manusia memiliki peluang untuk berlaku riya, sombong, dan ujub, terutama jika ada keinginan untuk memelihara dan memanfaatkannya demi kepentingan kekuasaan. Kesombongan juga dapat mengubah ketulusan menjadi nafsu tidak baik yang menempatkan rakyatnya sebagai sasaran pelampiasan nafsu kekuasaan.
Baca selengkapnya »Home /
Khutbah Jum’at: Tawadhu Sahabat Nabi
Pembenahan akhlak merupakan misi kenabian dari Nabi Muhammad Saw., seperti deklarasinya pada salah satu haditsnya: Innama bu’isttu li utammima makarimal akhlaq (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia). Untuk itu akan kita temukan kemuliaan akhlak itu pada berbagai cerita Nabi dan para sahabatnya.
Baca selengkapnya »Ketawadhuan Abu Hanifah
Imam Abu Hanifah bercerita: “Aku belajar lima masalah dalam ibadah haji dari seorang pencukur rambut.” Berikut ini kisahnya: Setelah aku menyelesaikan manasik haji aku pergi ke tukang cukur untuk mencukur rambutku. Aku bertanya kepada tukang cukur: “Berapa ongkos mencukur rambut?” Tukang cukur itu berkata: “Ini adalah ibadah, dan ibadah tidak mensyaratkan apa pun. Duduklah!” Aku pun duduk dan membelakangi kiblat.
Baca selengkapnya »