Topic Archives: Syiah Hutsi di Yaman

Menteri Kesehatan Yaman, Ahmad Al-Anasi, dalam keterangan pers pada Selasa (30/9/2014), menyebutkan korban tewas akibat konflik berdarah di Sana’a mencapai 274 orang dan korban terluka mencapai 470 orang, di antaranya wanita dan anak-anak.

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa jatuhnya sebagian ibukota Yaman ke tangan kelompok Syiah Hutsi adalah sebuah kemenangan besar pihak yang didukung Iran.

Para ulama juga meminta rakyat Yaman untuk lebih mengedepankan bahwa dialog daripada bahasa senjata. Mereka meminta kelompok Syiah Hutsi untuk berpikir jernih dan bagaimana mengedepankan kepentingan Yaman sebelum kepentingan pribadi dan kelompok.

Departemen kesehatan Yaman, Senin (22/9/2014) kemarin, mengeluarkan keterangan tentang jumlah korban jiwa yang jatuh dalam baku tembak antara militer dan milisi Syiah Hutsi yang berusaha menguasai ibukota.

Seorang tokoh hukum Yaman, Hamoud Al-Hitar, menulis di akun twitternya, @Judge_ALhitar, Sabtu (20/9/2014) hari ini, bahwa Universitas Al-Eman kini telah dikuasai kelompok Syiah Hutsi.

Tokoh pemikiran dan pengamat politik dari Kuwait, Abdullah Al-Nefisi, mempertanyakan sikap masyarakat dunia terhadap milisi Syiah Hutsi di Yaman.

Bentrokan senjata kembali terjadi antara pasukan militer Yaman dan milisi Syiah Hutsi di ibukota Yaman, San’a, Sabtu (20/9/2014) pagi tadi.

Deputi gubernur Amran, Ahmad Al-Bakri, mengatakan bahwa jumlah personil Syiah yang tewas di pertempuran provinsi Amran mencapai 1000 orang.

Syiah Hutsi hanya menjadikan gencatan senjata sebagai waktu untuk istirahat para personilnya. Bahkan saat gencatan senjata inilah, mereka mendatangkan bantuan tenaga lebih banyak lagi.

Konflik antara kelompok-kelompok bersenjata di Yaman akan semakin menguatkan kelompok-kelompok tersebut. Di sisi lain akan semakin melemahkan peran negara dan militernya.