Topic Archives: Syiah Hutsi di Yaman

Para pemimpin berbagai suku di provinsi Marib mengadakan pertemuan, Jumat (19/12/2014) sore kemarin. Mereka sepakat untuk bersatu menghadapi ancaman kelompok Syiah Hutsi.

Dua kendaraan yang telah dipasangi bom meledak di markas militer provinsi Hadhramaut, Yaman, Selasa (9/12/2014) hari ini.

Syiah Hutsi yang selama ini selalu ‘Kematian untuk Amerika dan Israel’, kini telah telah mengganti slogannya. Tindakan mereka menunjukkan bahwa sebenarnya mereka menginginkan kematian untuk umat Islam, madrasah-madrasah penghafalan Al-Quran, masjid dan lainnya.

Beberapa orang bersenjata tak dikenal, Rabu (5/11/2014) sore kemarin, menculik seorang gadis Arab Saudi, Husa Al-Niran, dari rumah tahanan anak-anak, Dar Al-Amal, Sana’a.

Ibukota dengan mudah jatuh ke tangan Syiah Hutsi tanpa ada perlawanan yang berarti dari militer. Setelah berkuasa, dengan leluasa Syiah Hutsi menjarah berbagai kantor sipil dan militer.

Pemimpin gerakan Ansharullah (Syiah Hutsi), Abdul Malik Al-Hutsi, mengklaim sedang terjadinya sebuah revolusi di Yaman. Dirinya menyatakan bahwa seluruh elemen rakyat Yaman yang berbeda politik, aliran, dan sosialnya, bergerak melawan penguasa.

Departemen kesehatan Yaman mengumumkan 47 orang tewas dan 75 orang terluka dalam sebuah serangan terhadap kerumunan orang Syiah Hutsi di Tahrir Square di kota Sana’a, Kamis (9/10/2014) hari ini.

Jubir Jamaah Hutsi (kelompok syiah Yaman), Muhammad Abdussalam, mengakui adanya koordinasi dengan pihak-pihak resmi dan non-resmi di Yaman sebelum melakukan sabotase terhadap kota Sana’a pada minggu ketiga September lalu.

Wartawan Arab senior dan koresponden Aljazeera, Ahmad Al-Syalafi, melalui akun resminya di Facebook menuding Menhan Yaman, Muhammad Nashir, telah mengatur rencana melarikan diri ke Uni Emirat Arab bersama keluarganya setelah membiarkan Jamaah Al-Hutsi merebut kota Sana’a dari pemerintahan sah.

Setelah dua pekan dijebol dan dikuasai milisi Syiah Hutsi, Universitas Al-Eman Yaman kini angkat bicara. Seperti dirilis fanspage Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Kamis (2/10/2014) hari ini, pihak universitas membantah isu-isu merugikan yang dipublikasikan media pro Syiah.