Tidak benar, bahwa wanita di seluruh dunia ini dianggap tertindas dan tidak diperlakukan adil. Jika melihat dasar biologis dan implikasi sosialnya, ternyata Islam tidak hanya membela wanita tertindas, tapi juga mendudukkan wanita pada posisinya yang sesuai. Meletakkan sesuatu pada tempatnya disebut Adil dalam Islam.
Baca selengkapnya »Pernyataan Sikap MIUMI tentang RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender
Setelah mengkaji dengan seksama Rancangan Undang-undang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU-KKG), berdasarkan draft yang dibuat Panja DPR (Timja/24/ Agustus/2011) – naskah terlampir – maka kami menyatakan sikap sebagai berikut.
Baca selengkapnya »MIUMI Serukan Komisi VIII DPR RI Batalkan Studi Banding ke Eropa
Berkaitan dengan pemberitaan sejumlah media massa tentang rencana jalan-jalan Komisi VIII DPR RI ke dua Negara Eropa, akhir April 2012 ini, untuk melakukan Studi Banding tentang RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU-KKG), maka Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengeluarkan taushiyah dan seruan sebagai berikut.
Baca selengkapnya »Ulama di Lampung Kritisi RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender
Rancangan Undang-Undang (RUU) Keadilan dan Kesetaraan Gender dikritisi sejumlah ulama di Bandar Lampung. RUU itu dinilai berpotensi bertentangan dengan syariat Islam. Hal itu diungkapkan sejumlah ulama dari berbagai kabupaten/kota di Lampung dalam acara silaturahmi para ulama dengan Anggota DPR KH Abdul Hakim, anggota DPD RI Ahmad Jajuli, dan anggota DPRD Provinsi Lampung di Aula Kanwil Kementrian Agama Provinsi Lampung, Kamis (19/4/2012).
Baca selengkapnya »RUU Kesetaraan Gender Bukan untuk Perempuan
Rancangan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU KKG) menuai kritis pedas dari para aktivis organisasi Islam. Kontennya dinilai membawa misi liberalisasi dan tak sesuai syariat Islam. "Pembagian peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan pada budaya, tetapi berdasarkan wahyu yang bersifat lintas zaman dan budaya,"ujar anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Henri Sholahuddin saat mengawali diskusi bertajuk RUU KKG: Bertentangan Dengan Islam, Berbahaya Dan Merusak, Kamis (19/4).
Baca selengkapnya »