Seorang ulama Syiah kelahiran Kuwait, Yasir Al-Habib, berharap pemerintah kudeta di Mesir segera mengeksekusi mati Presiden Mursi yang telah melakukan kesalahan sangat besar dengan mendoakan para sahabata Nabi saw., seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman.
Baca selengkapnya »Rakyat Mesir Dikagetkan dengan Aset Presiden Mursi
Komisi pembekuan aset Ikhwanul Muslimin, yang dibentuk pemerintah kudeta militer di Mesir, mengaku bahwa Presiden Mursi tidak memiliki satu pun perusahaan, bahkan rekeningnya di bank sangat terbatas.
Baca selengkapnya »Akankah Presiden Mursi Memilih Lari?
"Hukuman mati, tidak dan sama sekali tidak akan mengubah apapun (prinsip) saya. Sebagaimana hukuman mati tidak jauh beda dengan eksekusi penembak jitu, yang bisa membunuh si A atau mengenai si B. Saya tegaskan, tetap konsekwen dengan prinsip dan sikap tegas menghadapi kudeta."
Baca selengkapnya »Lembaga Internasioal Usulkan Presiden Mursi Dianugerahi Nobel Perdamaian
Presiden Mursi kini bukan saja menjadi pemimpin Mesir. Setelah menjadi tahanan di penjara kudeta, Mursi telah menjadi pemimpin seluruh bangsa Arab, umat Islam, dan seluruh orang yang memperjuangkan kemerdekaan di seluruh dunia. Apapun agamanya, apapun etnisnya. Presiden Mursi telah menjadi simbol perjuangan demokrasi di seluruh dunia.
Baca selengkapnya »PKS Desak Pemerintah dan DPR RI Tekan Pemerintah Mesir Hentikan Vonis Mati Terhadap Mursi
“Vonis mati terhadap Mursi dan pendukungnya harus dimaknai sebagai tragedi demokrasi paling memilukan sepanjang abad moderen ini. Hal ini..
Baca selengkapnya »Mursyid Ikhwanul Muslimin Berkata Kepada Mursi: Teguhlah Wahai Pahlawan, Penjaramu akan Membebaskan Negeri
Diantara yang menyambunya adalah Mursyid Aam ikhwanul Muslimin, Dr. Muhammad Badi'. Para petinggi ikhwan itu menyambut Mursi dengan yel-yel dukungan, seperti: "Rakyat Menghidupkan Ketegaran Presiden Mursi," dan "Teguhlah Wahai pahlawan, penjaramu akan membebasakan negeri!"
Baca selengkapnya »Seperti Dilakukan Raja Salman, Presiden Mursi Juga Pernah Abaikan Telepon Obama Karena Hendak Shalat
Publik sempat dikagetkan dengan peristiwa Raja Salman bin Abdulaziz meninggalkan Presiden Barack Obama saat upacara penyambutan kenegaraan, pada Selasa (27/1/2015) yang lalu. Ternyata bukan kali ini saja terjadi pada Obama.
Baca selengkapnya »