Topic Archives: Krisis di Irak

Sukarelawan dari kalangan Syiah yang siap membantu militer Nuri Al-Maliki kini mencapai 62 ribu orang. Namun demikian, jumlah ini belum bisa mengentikan gerak revolusi suku-suku Sunni.

Sebuah survei menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Amerika menolak dilakukannya intervensi militer Amerika untuk memerangi revolusi suku-suku Sunni di Irak.

Al-Maliki juga mengancam negara-negara Teluk, bahwa aksi-aksi kekerasan akan juga terjadi di negara-negara tersebut.

Wakil presiden Irak, Thariq Al-Hasyimi, Senin (16/6/2014) kemarin, memperingatkan terjadinya perang antar kelompok yang menyeluruh di Irak dan dunia Arab.

Tidak benar anggapan bahwa yang melakukan perlawanan hanyalah ISIS saja.

Begitu persenjataan Amerika sampai di Irak untuk memerangi pejuang revolusi, maka terlaksanalah koalisi pertama antara Amerika dan Iran di Timur Tengah. Apalagi ribuan pasukan Iran dipimipin Sulaimani sudah sampai di Baghdad.

Yang terjadi saat ini bukanlah kemenangan ISIS saja, tapi perlawanan revolusi yang dilakukan oleh penduduk Sunni secara umum terhadap kekuasaan Syiah.

Mereka dibagi-bagi sesuai dengan keahliannya. Ada kelompok penembak jitu, pendobrak rumah, dan lainnya. Ada senjata mereka yang lebih canggih dari senjata militer sendiri.

Dewan militer revolusi Irak menekankan bahwa rakyat Irak melakukan revolusi hanya untuk menolong orang-orang yang terzhalimi, bukan untuk melampiaskan balas dendam.

Aksi melarikan diri juga dilakukan oleh kepolisian yang meninggalkan wilayah strategis di Diyala.