Topic Archives: Konflik di Libya

Presiden Aljazair, Abdul Aziz Boutaflika menginstruksikan militer negaranya untuk membuka seluruh perbatasan dengan Libya untuk menerima dan menyelamatkan korban-korban terluka yang mengungsi dari Libya, sebagaimana diberitakan Islam Memo (24/11/2014).

Para tenaga kerja asal Mesir yang bekerja di Libya menyatakan bahwa campur tangan rezim kudeta As-Sisi berdampak buruk bagi kehidupan dan pekerjaan mereka di negara tersebut.

Sejumlah saksi mata dan penduduk setempat di ibukota Libya, Tripoli, menyebutkan meledaknya sebuah bom mobil di dekat Kedubes Mesir di kota tersebut Kamis, 13 November 2014 ini.

Sebuah media Yordania, Iris Newspaper, mengangkat headline tentang kesiapan dan kemungkinan keluarga dinasti Muammar Qaddafi kembali ke tampuk kekuasaan di Libya dengan bantuan Jenderal Khalifah Haftar dan pasukannya, sebagaimana dikutip Islam Memo (7/11/2014).

Pemerintah Tunisia mengimbau warga Libya yang mengungsi ke Tunisia untuk menjauhi berbagai aktivitas politik, sebagaimana dikutip Islam Memo (5/11/2014).

Dokter gawat darurat Libya, Ahmad Az-Zain, sebagaimana diberitakan Islam Memo (4/11/2014) menyebutkan bahwa berdasarkan pendataan pihaknya korban tewas akibat perang saudara antara pasukan Haftar dan kelompok Fajr Libya di kawasan konflik Kaklah (sebelah barat daya Tripoli) telah mencapai 142 orang.

Sumber aparat keamanan Libya di kota Tobruk (sebelah timur Libya), mengumumkan (28/10/2014) bahwa pihaknya menetapkan keadaan darurat di kota Tobruk setelah peristiwa peledakan sebuah mobil di depan kantor kepolisian kota tersebut (yang saat ini difungsikan sebagai kantor lembaga perwakilan/parlemen Libya).

Bentrok dan baku tembak dilaporkan kembali terjadi pada pagi Jumat ini (24/10/2014) di daerah Ardhu Zawawah, Benghazi, antara pasukan pendukung Haftar dan pasukan dari kelompok yang menentangnya, Dewan Revolusi Benghazi (Majlis Tsuwar Benghazi).

Sumber diplomatik Aljazair menyebutkan bahwa pihaknya meminta Qatar agar membantu mendorong pihak-pihak yang bertikai di Libya menyukseskan rencana dialog nasional Libya yang diusulkan oleh Aljazair sebagai negara tetangga Libya.

Sumber Kedutaan Sudan di Kairo, sebagaimana diberitakan Islam Memo (22/10/2014), menyebutkan bahwa Mesir meminta Sudan untuk tidak membantu perjuangan kelompok pendukung revolusi melawan militer kudeta yang dipimpin Jenderal Khalifah Haftar.