Fahira mengungkapkan, aksi-aksi penyerangan yang menyasar para pemuka agama selain sangat efektif membangkitkan amarah antarumat beragama, menumbuhkan rasa saling curiga dan saling tuduh menuduh, juga efektif dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk melakukan pembenaran atas klaim-klaim mereka yang menyatakan bahwa Indonesia sedang dilanda ‘wabah intoleransi’ di mana-mana.
Baca selengkapnya »Kerukunan Umat Beragama
Untuk mengatasi hubungan yang tidak harmonis ini dan untuk mencari jalan keluar bagi pemecahan masalahnya, maka Prof. Dr. HA. Mukti Ali, ketika itu menjabat sebagai menteri Agama, pada tahun 1971 melontarkan gagasan untuk melakukan dialog agama. Dialog agama diperlukan sebagai usaha untuk mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan kerukunan umat beragama. Dialog agama bukanlah polemik tempat orang beradu argumentasi lewat pesan. Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat orang lain. Dialog bukan berusaha mempertahankan kepercayaan karena merasa terancam
Baca selengkapnya »Menciptakan Kerukunan Umat Beragama
Radikalisme di Indonesia terjadi karena toleransi yang kelebihan. Ini yang menyebabkan gerakan radikal lahir untuk membasmi toleransi yang salah. Jadi, ide Islam Nusantara bukan untuk menyelesaikan permasalahan, justru dapat memicu radikalisme yang berbalut agama.
Baca selengkapnya »