Hidup tak merdeka, itu mati Mati tak merdeka, itu hina diri Merdeka dalam hidup dan mati Pertanda Kau Pahlawan Sejati Merdeka atau Kau Mati Karena hidup Merdeka itu pilihan dan mati itu pasti
Baca selengkapnya »Jika Kehidupan Setelah Mati Tidak Ada
Banyak orang baik yang terasing di dalam dunia karena dunia ini sekarang banyak diisi orang-orang buruk. Mereka yang tetap mempertahankan kejujuran disingkirkan. Mereka yang menolak pacaran dianggap aneh. Mereka yang tidak ikut di dalam dunia hedonis dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman. Sungguh kasihan orang-orang yang hidup dalam kebaikan karena dikucilkan oleh lingkungan. Mereka dianggap berlebihan dan aneh. Kalau begitu mengapa kita masih mempertahankan kebaikan-kebaikan kita? Bukankah lebih enak jika kita menjadi orang buruk dan menjalani hidup ini dengan penuh kesenangan bersama mereka?
Baca selengkapnya »Kepergian Fatimah
Fatimah bukan hanya aku yang merindukannya, bukan hanya aku yang mendambakannya tapi kami semua mencintainya, merindukannya dan menyayanginya karena allah. Dan karena cinta itulah kami ikhlas dengan kepergiannya menuju kecintaan ilahi yang abadi. Gadis kecil Kaulah bidadari Yang akan selalu menerangi Semua masa yang akan kulewati.
Baca selengkapnya »Jika Aku Mati Esok
Maka Ya Allah, Ingatkan aku Untuk menjalani hari-hariku seakan aku akan mati esok Karena detik waktu terus berjalan Dan kuyakin waktuku juga semakin dekat untuk bertemu dengan-Mu Maka Ya Allah, izinkan hamba menemui-Mu Dalam kesucian dan kebaikan.
Baca selengkapnya »Menyiapkan Amalan Terbaik di Detik-detik Terakhir Kehidupan
Seseorang akan bersama dengan apa yang ia perbuat. Yang Allah minta dari kita bukan banyaknya amal kita, namun optimalnya amal-amal yang kita perbuat. Allah smengoptimalkan dan menurunkan semua risalah-Nya, lalu apakah pantas jika kita setengah-setengah dalam menjalankan perintah Allah. Apakah pantas jika kita tidak memaksimalkan ketaatan kita?
Baca selengkapnya »Menghadapi Hari Perpisahan
Bila seseorang sudah menghadapi kematian maka tidak ada lagi hari untuk berbekal, waktunya sudah habis, seperti orang yang melakukan perlombaan yang mana sekali tanding, langsung menjadi pemenangnya ataupun pecundangnya. Di hari ini kita tak bisa protes, mengajukan grasi ataupun meminta keringanan siksa dari-Nya, karena semua akan berjalan sesuai keadilan Allah Maha Kuasa.
Baca selengkapnya »Ketika Cinta Pergi Meninggalkanmu
“Jangan pernah malu dengan apa yang dimiliki oleh orang tua kalian.” Meskipun engkau hanya penjual kayu bakar tapi karena inilah bisa kuliah. Emak kukecup keningmu untuk terakhir kalinya. Selamat jalan Emak. Berat hati ini untuk melepaskan orang yang aku cintai. Air mataku menetes...
Baca selengkapnya »Canda Renyah Bocah Pengantar Jenazah
Jika masih ada yang sombong…. Datanglah ke sini, lihat kering kerontang tubuh terkulai… Kau selalu tahu cara terbaik mengingatkan kami yang lupa kampung akhirat… Kau selalu tahu cara terbaik melipur lara, kami yang tak pandai bersyukur..
Baca selengkapnya »Alunan Cinta Sang Ulama Rabbani
Mereka para pengantar jenazah berpandang-pandangan. Ayat-ayat cinta ini mengiringi perginya sang Ibnu Abbas. Cinta yang begitu besar untuk Ibnu Abbas telah terbentang nyata. Langit dan bumi merindukannya. Tanah berbahagia menerima jasadnya, dan Al-Quran pula yang akan menjaganya. “…Dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS al-Fajr 27-30). Ibnu Abbas, hidup matimu membawa Al-Quran dengan cinta. Rahimakallah yaa Turjuman al-Quran dan Ra-isal Mufassirin..
Baca selengkapnya »Prosesi Kematian
Duhai, hendak ke mana aku melempar sauh Rabbi, hanyutkan aku dalam gelombang maghfirah-Mu Tenggelamkan aku dalam lautan tak bertepi Biar lantak segala keangkuhan Saat tiba kudekap takdir-Mu nanti
Baca selengkapnya »