Topic Archives: Hukuman Mati Presiden Mursi

Sejak dikudeta pada Juni 2013, Presiden Mursi dibawa ke pengadilan karena lima tuduhan pelanggaran pidana. Empat dari lima kasus tersebut telah sampai pada vonis hukuman, sedangkan satu lainnya masih menunggu vonis hukuman dari pengadilan pidana Kairo.

Mantan Presiden Tunisia, Munshif Al-Marzuqi, dalam wawancara dengan media Huffington Post, sebagaimana dikutip Islam Memo (27/7/2015), menyebutkan bahwa eksekusi mati Mursi adalah garis merah (red line) yang tidak boleh dilanggar rezim berkuasa di Mesir.

Dubes Mesir untuk Aljazair, Umar Abul ‘Eisy, menyatakan bahwa Mesir belum menerima permintaan dari Aljazair untuk membatalkan hukuman mati terhadap Presiden Mesir yang dikudeta militer, Dr. Muhammad Mursi.

Penolakan dan kecaman bermunculan dari berbagai pihak, terutama rakyat Mesir yang menentang kudeta, terhadap undangan Pemerintah Inggris kepada As-Sisi untuk mengunjungi negaranya.

Pemimpin kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, menyatakan bahwa hukuman mati yang dijatuhkan kepada Presiden Mursi baru tingkat pertama (ada peluang banding).

Hubungan diplomatik Mesir-Pakistan dikabarkan memanas setelah Islamabad mengumumkan penolakan dan kecamannya terhadap hukuman mati massal yang baru keluar baru-baru ini di Mesir.

Aliansi Warga Mesir di Kanada untuk Demokrasi menggelar aksi unjuk rasa menentang hukuman mati Presiden Mursi dan ratusan aktivis Ikhwanul Muslimin lainnya oleh rezim kudeta Abdul Fatah As-Sisi.

Ulama dan dai asal Arab Saudi, Syaikh Mohamad Al-Arifi, mengatakan apa yang dialami Presiden Mursi di penjara saat ini pernah dialami juga oleh Nabi Yusuf AS. di Mesir.

Elbaradai, komprador kudeta mengakui, di Mesir hanya ada dua kekuatan. Pertama, militer. Kedua, Ikhwanul Muslimin dengan soliditas SDM dan kebersamaan dengan masyarakat. Vonis mati terhadap Mursi adalah hukuman mematikan terhadap masyarakat yang anti kekuasaan militer.