Topic
Home / halaman 3

Figure Archives: Umar bin Khaththab RA

Kritik Kajian Sejarah Faraq Fouda Dalam Buku Al-Haqaiq Al-Ghaibah (Bag ke-1): Seputar Khilafah Abu Bakr Al-Shiddiq

Rasulullah ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallama telah lama memperingatkan, “Sesungguhnya kerusakan umatku disebabkan oleh pemimpin-pemimpin zalim dan bodoh dari suku Quraisy.” (HR. Ahmad); “Jika sebuah perkara diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah waktu kehancuran.” (HR. Bukhari); “Akan turun kepada umatku di akhir zaman nanti cobaan yang dahsyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar cobaan yang lebih dahsyat darinya sehingga bumi pun terasa sempit bagi mereka karena dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman.” (HR. Hakim) dan masih banyak lagi Hadits-hadits yang menunjukkan kerusakan umat manusia akibat kerusakan pemimpinnya.

Baca selengkapnya »

Orang-Orang Kesayangan

Menjadi kesayangan orang yang disayangi oleh Allah juga tak kalah membahagiakan. Menjadi umat kesayangan Baginda Rasulullah. Bagaimana tidak sayang sosok suri tauladan umat sepanjang masa ini kepada umatnya. Saking sayangnya, ketika ajal menjemput bukan nama Khadijah, Fatimah, atau Aisyah yang disebut, melainkan kita, “Ummati... Ummati...Ummati...” Betapa sayangnya pribadi yang penuh cinta tersebut kepada diri ini yang sama sekali tidak pernah hidup di masanya bahkan melihat wajahnya pun kami tak sempat tapi kecintaan dan kasih sayangnya terus mengalir hingga sekarang.

Baca selengkapnya »

Apakah Rasulullah SAW Menafsirkan Semua Ayat Al-Quran?

Allah ta'ala berfirman yang artinya, “Dan telah kami turunkan kepadamu (Muhammad) ad-Dzikra untuk menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka supaya mereka berpikir.” (An-Nahl: 44). Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjelaskan semua makna Al-Quran kepada para sahabatnya secara rinci, baik lafazh, tarkib, serta hukum? Ataukah beliau hanya menjelaskan sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain? Kemudian jika beliau menjelaskan semua hal dalam Al-Quran, dalam hal apa penjelasan tersebut?

Baca selengkapnya »

Empat Amalan Surga Dalam Satu Hari

Suatu hari Rasulullah SAW bertanya, “Siapa di antara kamu yang berpuasa hari ini?”. Abu Bakar RA menjawab: “Aku”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang telah mengikuti pemakaman hari ini?” Abu Bakar RA berkata: “Aku”. Rasulullah SAW berkata lagi, “Siapa di antara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?”. Abu Bakar berkata lagi, “Aku”. Rasulullah SAW bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang menjenguk orang sakit hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku”. Rasulullah SAW kemudian berkata, “Jika terkumpul seluruh amalan pada seseorang (seperti ini), niscaya ia akan masuk surga”.

Baca selengkapnya »

Manusia Mengembara

Suatu hari, Rasulullah SAW memegang pundak Abdullah bin Umar. Beliau kemudian berpesan, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau pengembara”. Rupanya, putra Umar bin Khattab itu sangat terkesan dengan ucapan singkat Rasulullah hingga dia berkata, antara lain, “jaga nikmat hidupmu sebelum ajal menjemputmu”.

Baca selengkapnya »

Optimalisasi Nikmat Usia

Para ulama terdahulu, dalam upayanya optimalisasi setiap detik kehidupan yang dijalaninya, mengatakan, shalat lima waktu adalah “neraca harian” kita. Shalat Jumat merupakan “neraca pekanan”, puasa di bulan Ramadhan menjadi semacam “neraca tahunan” dan menunaikan haji menjadi “neraca atau timbangan usia” kita.

Baca selengkapnya »

Nasihat untuk Suami Istri

Teruntuk para pasangan yang saling mencinta dan mengasihi karena Allah Ta’ala! Bersabarlah dengan sabar yang indah, pertahankan kesakralan dan keutuhan rumah tangga yang sudah terbina rapi, tepis segala hasudan yang ada. Bersabarlah, bersabarlah dan teruslah bersabar atas segala ujian yang menimpa, karena esok atau lusa mungkin kita sudah tiada. Maka perjuangkanlah mahligai rumah tangga anda sampai ajal menjadi pemisah. Alangkah indahnya kisah cinta dan cerita rumah tangga seperti ini!

Baca selengkapnya »

Kritik Terhadap Studi Al-Quran Hadits Fazlur Rahman

Metodologi baru yang ditawarkan Fazlur Rahman untuk menafsirkan Al-Quran berangkat dari upaya untuk mendekonstruksi (merombak) hukum Islam dan merekonstruksinya kembali sejajar dengan kehidupan modern. Meskipun dia mengaku kritis terhadap Barat, namun mindset berfikirnya masih terjebak dalam ‘saran-saran’ Barat untuk merubah hukum formal Al-Quran. Jika teori tafsir “double movement” Fazlur Rahman ini diterapkan, maka dampaknya akan semakin menjamurnya kalangan yang berani merombak hukum Al-Quran dan Hadits seenaknya mengikuti hawa nafsu dengan alasan reaktualisasi (penyesuaian) makna-makna universal Al-Quran untuk mendukung nilai-nilai modern. Langkah penyesuaian hukum Islam dengan tuntutan zaman memang selalu diperlukan, namun bukan berarti upaya tersebut ujung-ujungnya merusak hukum formal qath’i yang sudah ada dan harus diamalkan secara ta’abbudi (dogmatis).

Baca selengkapnya »
Figure
Organization