Aleppo, Apa kabarmu. Semoga kau tetap tegar dengan seluruh peristiwa yang terjadi. Lidahku kelu menyaksikanmu. Tangis dari seluruh penduduk bumi seakan-akan bermuara di lorong-lorong kotamu. Aleppo, kekasihku. Kau menjenguk hatiku pada dingin subuh yang tiba-tiba. Dengan serangkai debu, darah dan air mata. Menyatu dan berkumpul. Di barak pengungsian, di puing reruntuhan, di selasar Balai kota.
Baca selengkapnya »