Topic
Home /

Figure Archives: Fatimah RA

Sesuci Cinta Fatimah dan Ali

Allah bersama orang-orang yang selalu dekat dan mendekat dengan-Nya. Menjaga kesucian dan menjaga hubungan baiknya dengan Allah dalam berbagai keadaan. Semoga Allah kelak akan memberikanmu jodoh terbaik dunia akhirat, yang saling menguatkan dalam ketaqwaan dan kesabaran. Dan menguatkan langkahmu berjalan di jalan dakwah ini. Aamiin allahumma aamiin.

Baca selengkapnya »

Jika Allah Telah Memilihkan Jodohmu..

“Saat kita ditanya, kapan nikah?” maka jawablah ,”Saya sedang mempersiapkan bekal ketaqwaan untuk bertemu jodoh saya nanti,” kata ustadz Salim. Karena untuk melangkah menuju pernikahan itu harus disiapkan secara matang. Harus siap secara moral, spiritual, konsepsional, fisik, sosial dan material.

Baca selengkapnya »

Sahabat Akhirat

Kutahu keimananku tak sekuat Khadijah binti Khuwailid. Yang rela ikhlas menyumbangkan hartanya di jalan Allah. Kutahu kecakapanku jauh dibanding Aisyah binti Abu Bakr. Yang sanggup menghafal beribu-ribu hadits. Kutahu kesetiaanku tak sebanding Fatimah binti Muhammad. Yang menerima Ali bin Abi Thalib dengan segala kesederhanaannya.

Baca selengkapnya »

Pesona Jejak Kejayaan Islam di Negeri 1000 Masjid

Turki sering disebut sebagai “Negeri 1000 Masjid” karena di sepanjang jalan kita dapat menemukan banyak masjid-masjid dengan bentuk bangunannya yang khas. Dindingnya sekilas terlihat menyerupai sebuah benteng. Bangunannya menjulang tinggi dengan kubah-kubah dan menaranya. Dengan melihat jumlah menaranya, kita dapat mengetahui siapa donatur terbesar dari pembangunan masjid tersebut. Biasanya jika terdapat dua menara, artinya masjid tersebut dibangun oleh masyarakat setempat. Jika terdapat tiga, empat atau lebih biasanya dibangun oleh keluarga raja atau raja itu sendiri.

Baca selengkapnya »

Ahlu Sunnah Menyoal Konsep Imam Ma’shum Syiah

Iradah syar’iyyah yang berarti kecintaan dan keridadhaan Allah dalam menghilangkan dosa dari ahlul bait dengan cara menyucikan mereka, sebenarnya tidak memberikan dalil bagi adanya sifat ma'shum orang-orang yang dimaksud dengan ayat di atas. Sebab tidak akan dikatakan kepada orang yang suci “sesungguhnya aku ingin mensucikan orang yang suci”, karena orang yang sudah suci tidak perlu didoakan lagi kesuciannya, Jika ayat tersebut mengandung “kemaksuman” niscaya lafadz ayat akan berbunyi lain, yaitu: (أَذْهَبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ) " Allah telah menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait"[5]. Jadi tanpa diiringi dengan afadz “iradah”, atau sebagaimana teks asal ayat, yaitu: (يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ) “Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait”

Baca selengkapnya »
Figure
Organization