Celaka siapa yang mengumpulkan amal saat bersama manusia, dan berbuat dosa saat dalam kesendiriannya. Mereka membawa amal segunung tihamah namun Allah jadikan debu tak berarti tak diperhitungkan sama sekali.
Baca selengkapnya »Mencari Buah Ilmu
Ketika amal dan kebaikanmu bisa terus dirasakan oleh sesama makhluk, maka selama itu pula pahala kebaikan akan selalu mengalir untukmu.
Baca selengkapnya »Masihkah Uang Menjadi Alat Penyimpanan Nilai yang Ideal?
Berbeda halnya dengan sistem keuangan dalam ekonomi Islam, uang terdiri dari dinar dan dirham. Dinar terbuat dari emas dan dinar terbuat dari perak. Sehingga nilai intrinsik dan nominalnya seimbang. Keseimbangan nilai intrinsik dan nominal ini menjadikan nilai mata uang menjadi stabil karena uang itu sendiri berasal dari barang yang berharga. Tidak hanya berharga karena mendapatkan stempel dan pengakuan dari suatu negara. Namun dinar dan dirham akan tetap bernilai di negara manapun. Bahkan, jika negara pencetaknya telah tiada, dinar dirham tetap akan bernilai karena terbuat dari emas dan perak.Berbeda halnya dengan sistem keuangan dalam ekonomi Islam, uang terdiri dari dinar dan dirham. Dinar terbuat dari emas dan dinar terbuat dari perak. Sehingga nilai intrinsik dan nominalnya seimbang. Keseimbangan nilai intrinsik dan nominal ini menjadikan nilai mata uang menjadi stabil karena uang itu sendiri berasal dari barang yang berharga. Tidak hanya berharga karena mendapatkan stempel dan pengakuan dari suatu negara. Namun dinar dan dirham akan tetap bernilai di negara manapun. Bahkan, jika negara pencetaknya telah tiada, dinar dirham tetap akan bernilai karena terbuat dari emas dan perak.
Baca selengkapnya »Kajian Islam Musim Semi 2016 di Belanda
Bertempat di Masjid Bait ar Rahman Ridderkerk di pinggiran kota Rotterdam, sekitar 150-an peserta tampak khusyuk mendengarkan jawaban atas pertanyaan salah seorang peserta pada sesi materi tamu dari Amal Zarkasy dan Fahmi Hamid Zarkasy yang mengulas Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Dalam diskusi itu, Fahmi menjawab bahwa kehancuran Peradaban Islam zaman pertengahan disebabkan oleh kompleksitas permasalahan ketika itu.
Baca selengkapnya »Aku Ingin Menjadi Kekasih-Mu
"Siapa yang mencintai selain Allah, bukan karena adanya keterkaitan kepada Allah, maka hal itu adalah karena kebodohan dan kekurangannya dalam mengenal Allah. Cinta kepada Rasulullah SAW adalah terpuji karena merupakan buah dari cinta kepada Allah. Demikian pula cinta kepada Ulama' dan orang-orang bertaqwa, karena kekasihnya kekasih adalah kekasih, Utusan kekasih adalah kekasih dan pecinta kekasih adalah kekasih. Pada hakikatnya tidak ada kekasih kecuali Allah ta'ala dan tidak ada yang berhak mendapatkan cinta, kecuali Dia"
Baca selengkapnya »Mengendalikan Amarah
Rasulullah menyebut orang yang mampu mengendalikan amarah sebagai orang yang kuat. Sabdanya, “Orang yang kuat bukanlah orang yang jago berkelahi, tetapi orang yang kuat adalah orang yang sanggup mengendalikan dirinya ketika marah.” Hadist di atas memberikan pelajaran bahwa ketika kita marah dengan alasan yang benar sekali pun, harus tetap pada batas-batas tertentu. Sebagai seorang muslim, kita harus berusaha agar bisa mengendalikan amarah dalam setiap keadaan.
Baca selengkapnya »Membangun Sikap Kewaspadaan Dalam Hidup
Saudaraku, rasa cinta kepada keluarga dan ingin memanfaatkan harta, adalah manusiawi dan wajar. Menjadi petaka dan berpotensi bahaya jika rasa cinta itu terlalu berlebihan, apalagi jika sampai melupakan rambu-rambu perintah dan larangan Allah 'azza wa jalla. Waspadalah!
Baca selengkapnya »Dari Kematian, Kita Tentukan Akhir Kehidupan
Maka semulia apa pun hati ataupun kedudukan yang terancang dan tercitra di hadapan manusia, harapan akan pertolongan pada keistiqomahan ta’at dan iman haruslah senantiasa ditujukan pada Allah ‘Azza wa Jalla. Dialah yang menggenggam setiap jiwa dan Dialah yang menentukan segalanya. Allahu Robbi, sebanyak doa baik pada hari ini dan istighfar penuh mohon ampunan yang tercurah, moga terijabah dan menjadi bekal terindah di akhir kehidupan nanti.
Baca selengkapnya »Respons Ulama Sunni Terhadap Pengkafiran Sahabat Rasulullah SAW
Setelah pemaparan sikap permusuhan yang disebarkan oleh para ulama syiah Imamiyah, maka berikut respons kenyataan para ulama Ahlu Sunnah wal Jamaah, baik yang menyesatkan ataupun yang mengkafirkan syiah Imamiyah.
Baca selengkapnya »