Tarbiyah Imaniyah

13 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Memaafkan orang lain berpahala Allah Ta’ala mengampuni kita. Siapa yang tidak mengharapkan ampunan Allah Ta’ala?

12 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Membahagiakan Orang Lain

Setelah itu, memahami dan merenungi Al-Qur’an adalah hibah dan pemberian dari Allah Ta’ala. Jika kita bisa melakukannya, berarti Allah Ta’ala…

11 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Memilih Pemimpin yang Diridhai Allah Ta’ala

Karena cinta kepada ketaatan harus menghasilkan benci kepada kemaksiatan. Cinta kepada Allah harus melahirkan benci kepada musuh-musuh-Nya.

10 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Berdzikir pada Pergantian Siang dan Malam

Membaca yang disertai memahami dan mentadaburi kekuasaan Allah Ta’ala dalam perubahan dan perbedaan siang dan malam. Hingga hadir rasa takut…

9 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Berjuang Membebaskan Palestina

Orang yang membaca Al-Qur’an setiap hari pasti akan mendapatkan kisah bangsa Yahudi. Kisah mereka mengambil jatah halaman yang sangat banyak…

8 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Menolong Umat Islam di Seluruh Dunia

Sudah bisakah kita merasakan panas dan debu yang dirasakan saudara-saudara kita di Irak yang saat ini berpuasa dalam pengungsian? Saudara-saudara…

7 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Menjenguk Orang Sakit

Kebersamaan dengan malaikat tentu akan menghidupkan hati, karena sebaliknya, kebersamaan dengan setan bisa mematikan hati dan menjerumuskan kepada maksiat.

6 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Silaturahim

Al-Qur’an diturunkan untuk menghidupkan hati, sehingga hati terpenuhi dengan iman, lalu menggerakkan untuk melakukan amalan kebaikan.

2 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Berdoa Penuh Kehinaan

Allah Ta’ala akan menundukkan kekuatan yang sangat besar untuk menolong kekuatan yang sangat kecil. Ingatlah doa Nabi Yunus as.

1 Ramadhan, Menghidupkan Hati dengan Memohon Ampunan kepada Allah Ta’ala

Saudaraku, ampunan dari Allah Ta’ala sangatlah cukup untuk menutupi seluruh dosa kita. Hanya apakah kita menghadap kepada-Nya dengan sungguh-sungguh?