Hidup memang bermula dari mimpi. Siapapun, apapun yang diimpikan. Kehidupan kita yang sekarang ini, adalah hasil dari mimpi-mimpi orang tua kita. Begitupun, setelah sukses, ataupun gagal. Semuanya merupakan buah dari apa yang kita impikan. Hal ini pulalah yang menjadi tafsir dari sebuah ayat langit, “Bahwa Allah tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, selama kaum tersebut tidak mengubah dirinya sendiri.”
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Zalzalah
Surat ini Madaniyyah dan terdiri dari 8 ayat. Di dalamnya Allah menegaskan bahwa kebaikan, apapun adanya, Allah akan membalas pelakunya. Dan kejahatan, apapun adanya, pelakunya juga akan dibalas. Semua itu terjadi pada hari Kiamat.
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Buruuj (bagian ke-3, Selesai): Peristiwa Ashhabul-Ukhdud
"Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya. Sedangkan, mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. A1-Buruuj: 8-9)
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Buruuj (bagian ke-2): Langit dengan Gugusan Bintangnya, Hari yang Dijanjikan, dan Yang Menyaksikan dan Yang Disaksikan
"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang hari yang dijanjikan, serta yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. al-Buruuj: 1-3). Surah ini sebelum membicarakan peristiwa ukhdud dimulai dengan sumpah ini, yakni dengan langit yang mempunyai gugusan bintang, yang mungkin ia adalah gugusan bintang yang sangat besar. Ia seakan-akan semua gugusan bintang langit yang besar, yakni bangunannya yang kokoh.
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Buruuj (bagian ke-1)
Surah yang pendek ini memaparkan beberapa hakikat aqidah dan kaidah-kaidah tashawwur imani' cara pandang yang berdasarkan iman', dan beberapa persoalan besar. Di sekitarnya memancar cahaya-cahaya yang kuat dan jauh jangkauannya, yakni di belakang makna-makna dan hakikat-hakikat yang diungkapkan secara langsung oleh nash-nashnya.
Baca selengkapnya »KIMOCHI, Tokyo, Bahas Tafsir dan Belajar Bahasa Arab
Masjid As-Salaam, Okachimachi, Tokyo kembali semarak dengan aktivitas mahasiswa dan pekerja Indonesia yang ada di Tokyo dan sekitarnya. Sebuah kajian dua mingguan dengan nama Kajian Islam Okachimachi (KIMOCHI), kembali dihelat di tengah cuaca jepang yang sudah mulai dingin.
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Qaari’ah
Hari kiamat, Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qaari'ah: 1-11)
Baca selengkapnya »Tafsir Surat ‘Abasa, Bagian ke-5 (Selesai): Keadaan Manusia Setelah Bangkit dari Kubur
”Apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, serta istri dan anak-anaknya; maka setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa, dan gembira ria. Banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka." (QS. 'Abasa: 33-42)
Baca selengkapnya »Tafsir Surat ‘Abasa, Bagian ke-4: Memperhatikan Hal-Hal yang Paling Dekat dengan Kehidupan Manusia
”Hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu, Kami tumbuhkan biji-bjian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buah serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu." ('Abasa: 24-32)
Baca selengkapnya »Tafsir Surat Al-Maa’uun
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 7 ayat. Di sini Allah menjelaskan orang-orang yang mendustakan agama berikut sifat-sifatnya. "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya, Dan enggan (menolong dengan) barang berguna."
Baca selengkapnya »