Topic
Home / Arsip Kata Kunci: senja (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: senja

Segores Luka dalam Sepotong Senja

Aku kembali mendapatkan energi dan nutrisi bukan hanya dari petani akan tetapi dari berbagai teknisi termasuk sang pemilik lahan (Allah SWT). Setiap harinya aku disibukkan dengan terus memperbaiki diri. Aku ingin membuktikan bahwa aku memperbaiki diri untuk mempersiapkan pertemuanku dengan-Nya bukan untuk dipuji olehnya. Aku mendapatkan banyak pelajaran dari kejadian ini. Bahwa kita jangan mudah mengharapkan dan memaknai perlakuan baik dari orang lain. Bersikaplah sebiasa mungkin dan sesederhana mungkin. Namun, berpikirlah sejauh mungkin dan berkreasilah sebanyak mungkin.

Baca selengkapnya »

Lelaki Senja

Senja, masih dalam keanggunannya. Siapa yang takkan terpesona pada kemolekannya. Tak terkecuali lelaki yang banyak orang bilang gila itu. Ia juga sangat menyukai senja. Bahkan sangat mencintainya. Bagaimana caranya menikmati senja. Prilaku romantisnya pada senja. Ia benar-benar tergila-gila. Sore menjelang senja itu, ia kembali hadir. Rambutnya sudah semakin panjang dan menutupi telinganya. Masih seperti hari-hari kemarin, rambut itu dibiarkanya tak tersisir. Juga dengan celana jeans belel dan jaket kumalnya yang tak pernah berganti. Ia berjalan menuju batu itu. Orang-orang masih memandangnya dengan tatapan aneh. Mencaci maki hingga menyorakkinnya dengan sebutan orang gila.

Baca selengkapnya »

Rekaman Hidup di Senja Ramadhan

Senja menghampiri sang malam... kala itu, orange kemerahan membuatnya terlihat indah di setiap bola mata yang menyaksikan. Berbalutkan cahaya di sekelilingnya, terpancarkan sinar yang menyilaukan para penghuni alam untuk merasakan keindahannya. Burung beterbangan, awan berlari menuju kegelapan serta pepohonan seolah-olah melambai-lambai mengiringi kepergiannya.

Baca selengkapnya »

Lelaki Senja

Pesona jingga memantulkan siluet wajahmu, Seiring mentari pulang ke peraduan, Rupamu begitu samar, sesamar bias matamu, Tak ada warna, hanya jingga dan hitam, Duhai lelaki senja, Apakah ini hanya ilusi? Aku mendamba pertemuan sekali lagi, Menyemburatkan senyummu dalam semilir angin, Menjejak langkahmu di tiap sayap burung menuju sarangnya.

Baca selengkapnya »

Menanti Senja

Jingga warna cahaya pagi, Melukis kanvas langit dengan indah, Petunjuk dari yang Maha Indah, Untuk senantiasa beribadah, Keistiqamahan mentari, Setiap hari menyinari, Menghapus kegelapan, Menerangi kehidupan, Terbukalah mata, Terlihatlah sebuah fenomena, Kebaikan dan atau keburukan, Kitalah yang menentukan, Setiap waktu ku menanti, Kapan tiba saatnya, Senja datang menghampiri, Menghapus rinduku pada-Nya.

Baca selengkapnya »

Biarkan Aku Mengadu

Wahai engkau sang penguasa, Yang memiliki harta dan kuasa, Bukanlah takdir yang memilihmu, Menjadikan raja di kalanganmu, Bukan aku mendendam padamu, Bukan pula aku benci padamu, Tapi kini aku sadar, Akan penat dan lelah yang bersandar, Wahai malam yang penuh duka, Hari ini aku tatap luka, Yang dulu pernah menganga, Bukan karena sakit,melainkan karena senja.

Baca selengkapnya »

Mencari Senja

Sore ini, di mana senja?, Tak kulihat dia melambai-lambai di ujung sana, Menawarkan senyum seperti biasa, Hanya terlihat abu-abu meluas di angkasa, Mengharu terbawa sang bayu, Menunggu masa itu tiba, Meneteskan air, membasahi bumi manusia Berharap akan ada insan bersujud menghamba, Pada si pemilik hujan, bumi, dan angkasa, Bukan sumpah serapah yang terlontar.

Baca selengkapnya »

Kupinang Dakwah Jadi Pendampingku

Senja itu, kala langit Kota Jakarta yang memancarkan sinar keemasan dengan cahaya matahari yang sayup-sayup tenggelam, melukiskan begitu indah dan agungnya kekuasaan Allah berupa alam semesta ini. Meskipun terik yang begitu menyengat kulit di kala siang, ditambah warna langit yang kehilangan birunya sehingga tampak seolah-olah diselimuti kafan, semua itu terasa terobati saat Kita dapat sejenak mentadaburi ayat kauniyah-Nya yang wujud di alam senja.

Baca selengkapnya »

Kala Senja Merona…

Mungkin juga tak perlu terlalu didengar lalu mengusik hati hingga membatasi gerak diri di luar dan menggantikannya dengan perbaikan diri tanpa banyak berkoar mengingat kata-kata tersebut keluar dari seorang ustadzah yang memang tak begitu berafiliasi pada pergerakan eksternal.

Baca selengkapnya »

Tawar-Mawar Bunda

Pagi yang belum sesempurna jeritan senja kemarin. Masih malu-malu mentari menampakkan dengan terang waktu sepenggalah naiknya, Dhuha. Sama dengan cerita dan pengaduan seorang anak kecil bernama Mega, dalam lantunan muraja’ah (menghafal ulang al Qur’an) di tengah taman depan rumah. Gadis 10 tahun ini mengamati satu pot kecil di pojok.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization