Arsip Kata Kunci: pemimpin

Sejarah telah membuktikan, bahwa keimanan adalah keajaiban fantastis dan kekuatan yang mampu merobohkan kemunafikan dunia dan melejitkan manusia menjadi pribadi yang mulia di sisi-Nya dan juga di sisi makhluk-Nya serta mengubah wajah peradaban menjadi lebih cerah dan diberkahi.

Saat Palestina terjajah, Mesir dihinakan, Muslim Rohingya dibantai, Muslim Afrika Tengah di bakar hidup-hidup karena keimanan mereka, semuanya diam. Hanya kecaman dalam pidato kenegaraan yang mereka andalkan untuk menutupi kelemahan mereka. Para pemimpin muslim terjebak pada alasan klasik konsep negara-bangsa yang membatasi persaudaraan hanya sampai pada batas-batas negara. Sungguh tak berperikemanusiaan.

Karena mereka harapan bangsa. Nasib Negara ini ke depannya ada di genggaman mereka. Negara ini takkan maju dengan mereka yang mengenal cinta lebih awal. Sekali lagi, tidak! Justru “cinta” yang mereka kenal pada saat yang tidak tepat membuat jalan kesuksesan mereka menjadi kabur. Gelap tak berarah.

Khilafah itu mendamaikan, bukan memecah-belahkan Khilafah itu menjayakan, bukan saling melemahkan Khilafah itu mengajak kepada iman, bukan mengkufurkan Khilafah itu cahaya mendamaikan, bukan menjadi rasa takut di sanubari orang.

Prabowo menyebut seseorang yang tidak suka membaca dan shalat tidak layak memimpin Indonesia.

Saya di tengah (netral). Saya hanya berharap hadir pemimpin yang adil

Heran aku melihat kalian Ada yang berani meninggalkan tugasnya sebelum usai Tidakkah ia sadar? Rakyat telah memilih dan mengupahnya Lalu, ia tinggalkan suara rakyat karena patuh pada satu orang Siapakah satu orang ini? Sehingga ia bisa butakan nurani?

Idealnya, seorang pemimpin memang terletak pada kesesuaian antara apa yang ia ucapkan dan apa yang ia lakukan. Seorang pemimpin yang berbicara tanpa adanya bukti kongkrit, ada tidaknya dia melakukan apa yang dia ucap, tentu sang pemimpin itu hanya akan menjadi bahan gunjingan para bawahan. Memang, di depan mereka semua melakukan apa yang dikatakan atasan. Tapi dibelakang, sang pemimpin tesebut akan menjadi bahan pembicaraan yang hangat sesama karyawan.

Kita harus memberikan ruang yang cukup bagi pemimpin muda untuk memberikan kontribusinya bagi negara. Selain itu, Indonesia juga harus fokus menyiapkan, menunjang dan membangun kepemimpinan muda agar bisa memberikan pengaruh dan menjawab permasalahan Indonesia masa depan.

Pemimpin nasional tidak pernah menyiapkan calon penggantinya atau tidak siap untuk diganti.