Arsip Kata Kunci: pemilu

Komisi pemilihan umum Turki mengusulkan tanggal 1 November 2015 sebagai waktu pelaksanaan pemilu legislatif dini. Usulan itu menyusul gagalnya partai-partai di parlemen membentuk pemerintahan koalisi, termasuk di antaranya partai pemenang, AKP.

Wakil ketua partai gerakan nasional (MHP), Samih Yalcin, Selasa (4/8/2015) kemarin, mengatakan bahwa partainya siap mendukung AKP dalam membentuk kabinet.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menekankan akan menginstruksikan ketua partai yang memperoleh kursi terbanyak di parlemen untuk membentuk pemerintahan yang baru.

AKP memberikan beberapa syarat koalisi, di antaranya tidak mengutak-atik prinsip dan prestasi AKP yang telah diraih selama 13 tahun memimpin Turki. Syarat ini dikuatkan dengan sebuah slogan bernada ancaman, yaitu “Berkoalisi dengan terhormat, atau pemilu dini.”

Begitu usai pelaksanaan pemilu legislatif 7 Juni lalu, yang menampakkan merosotnya perolehan partai berkuasa (AKP), hampir semua partai oposisi menyatakan tidak akan mau berkoalisi dengan AKP membentuk kabinet yang baru.

Para simpatisan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dalam media sosial menyebutkan, bahwa isi pidato Erdogan dalam video tersebut merupakan wasiat dirinya kepada pendukung AKP. Mereka berpendapat video tersebut adalah jawaban dari hasil pemilu legislatif yang baru saja berakhir.

Hamas kemudian berharap agar hasil dari pemilu parlemen Turki ini menambah kestabilan serta kemajuan bagi rakyat Turki. Gerakan ini juga berpesan agar Turki tetap konsisten dalam memperjuangan nasib bangsa Palestina.

Melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi Aljazeera, mantan perdana menteri Israel, Simon Perez, terlihat sangat berbahagia menanggapi hasil penghitungan suara dalam pemilu legislatif di Turki, Ahad (7/6/2015) yang lalu.

Pemikir Mesir, Fahmi Huwaidi, menampik persepsi yang sementara ini menyebar bahwa pada pemilu Turki kemarin, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mengalami kekalahan. Sebaliknya, AKP yang terkenal dengan tokoh Erdogannya memenangkan sejarah dan demokrasi.

Pemilu Turki cukup menegangkan, namun ketegangan itu ternyata bertambah saat diketahui hasil perolehan masing-masing partai. Saat tidak ada satu pun partai yang bisa membentuk kabinetnya sendiri, solusinya adalah kabinet koalisi. Pengaruh dan tekanan kepentingan akan sangat dominan dalam proses ini.