Arsip Kata Kunci: parlemen

Parlemen Spanyol bersepakat menetapkan keputusan tidak mengikat menyeru kepada pemerintah untuk mengakui kedaulantan negara Palestina. Langkah ini serupa dengan langkah yang diambil parlemen Swedia, Irlandia dan Inggris.

Hancurnya parlemen merupakan hancurnya sebuah negara. Apabila hal ini tidak cepat disadari dan dibenahi, maka jangan salahkan nantinya akan muncul "parlemen jalanan" sebagai ekspresi dari kekesalan rakyat terhadap wakil-wakil mereka. Apabila ini terjadi, berarti skenario penghancuran Indonesia pun berhasil. Inilah yang mereka harapkan. Dengan dalih untuk menyelamatkan rakyat, mereka akan mengambil alih Indonesia. Ya... Mereka selalu mengatasnamakan rakyat. Dan itu memang alasan termudah serta termurah yang mereka terapkan, tanpa mereka harus bersusah-payah ataupun terjun langsung dalam konflik yang terjadi di negeri ini. Briliyan sekaligus sadis!

Parlemen Australia akhirnya mencabut keputusan parlemen terkait larangan wanita bercadar bebas berjalan di lokasi terbuka dan juga gedung parlemen. Mereka hanya diberikan izin untuk mengikuti persidangan parlemen melalui ruang kaca kedap suara, tempat yang biasa dikhususkan untuk anak-anak sekolah yang berkunjung ke parlemen.

Sekelompok demonstran di Ukraina melempar salah seorang anggota legislatif bernama Vitaly Zorescaa ke tempat sampah. Mereka kesal dengan rancangan undang-undang yang diajukannya ke dewan legislatif.

Anggota parlemen Kanada, Sana Hassainia, mengundurkan diri dari partainya, New Democratic Party (NDP). Langkah berani Hassainia ini adalah dalam rangka memprotes partainya yang mendukung Israel melakukan serangannya ke Jalur Gaza.

“Mereka harus mati dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan sehingga mereka tidak bisa menghasilkan teroris lainnya,” ujar anggota Parlemen Israel, Ayelet Shaked. Berdiri di belakang operasi di Gaza, “mereka semua adalah musuh kita dan darah mereka harus di tangan kita. Ini juga berlaku untuk para ibu dari teroris yang telah mati,” tambah Shaked.

Saat ini kelompok militer yang dipimpin oleh Jenderal Libya, Khalifah Haftar, mulai runtuh karena berkurangnya bantuan keuangan dari luar negeri dan dukungan dalam negeri.

Terjadi peningkatan perolehan kursi partai-partai yang mengadopsi pemikiran ekstrem, memusuhi asing, menolak imigran, dan berusaha menggagalkan proyek Uni Eropa.

Walaupun parlemen gagal memilih presiden yang baru, Presiden Michel Suleiman, tetap berpamitan dan mengosongkan istana kepresidenan.

Semangat Pansus RUU MD3 adalah untuk menciptakan parlemen yang kuat.