Topic
Home / Arsip Kata Kunci: orangtua

Arsip Kata Kunci: orangtua

Bapa

Tsabat! Itulah gambaran diriku tentang ayahku. Tsabat bermakna teguh, kokoh, dan kuat pendirian. Ayah adalah orang yang tahu yang kumau. Memegang prinsip-prinsip hidupnya tanpa kompromi. Tanpa kompromi inilah barangkali yang menyebabkan orang menyebutnya tengil. Namun jangan salah, bahkan kepada anaknya pun beliau bisa tanpa kompromi bila itu menyangkut hal yang menurutnya prinsip. Kadang kesan otoriter itulah yang sering muncul. Bagaimanapun, aku belajar bahwa dalam hidup kadang ada saat kita tidak bisa lagi berkompromi tentang sebuah prinsip.

Baca selengkapnya »

Walau Bagaimanapun, Beliau Adalah Ibu Kita

Kisah Al-Qomah dengan ibunya cukuplah menjadi pelajaran, betapa berharganya ridha kedua orangtua bagi kita. Dikisahkan pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ada seorang anak bernama Al-Qomah. Di saat sakaratul maut ia begitu susah mengucapkan kalimat tauhid, padahal dia seorang yang sangat taat beribadah semasa hidupnya. Ternyata murka ibunya telah menyebabkan lidahnya begitu berat untuk mengucapkan kalimat tauhid itu.

Baca selengkapnya »

Istri & Putri Rasulullah SAW

Fenomena ini pula yang kita dapati dalam sosok Muhammad bin Abdullah. Sang Rasul keturunan Quraisy yang berhasil mencatat sejarah dengan tinta emas lantaran keberhasilannya dalam membimbing umat manusia dari gelap menuju cahaya. Bahkan, pada masanya, kaum muslimin yang awalnya buta aksara, berhasil mengaumkan potensinya hingga berhasil menaklukkan imperium besar peradaban yang didominasi oleh Romawi dan Persia.

Baca selengkapnya »

Madrasah Pertamaku, “Ibu”

Berbicara tentang peran ibu kembali mengingatkanku ketika awal di mana aku harus tinggal jauh dari kedua orang tuaku. Ketika itu usiaku menginjak umur 12 tahun dan baru akan memulai hidup baru yang tentunya berbeda dengan kehidupan sebelumnya yaitu masuk pondok pesantren Husnul Khotimah di Kuningan. Cukup jauh dirasa ketika itu karena harus menempuh waktu perjalanan kurang lebih 3 jam.

Baca selengkapnya »

Keluarga, Laboratorium Kepemimpinan

Liburan semester kemarin, mengajarkan kami untuk lebih bijak menjadi orang tua. Semua anak-anak berkumpul, dalam waktu yang bersamaan. Di hari-hari biasa, separuh dari anak-anak kami tinggal di asrama dan pesantren, separuh yang kecil ada di rumah bersama kami. Liburan-liburan sebelumnya, kadang tidak dalam waktu yang bersamaan, ada selisih hari masuk dan hari libur.

Baca selengkapnya »

Istriku Nadia

Menikah untuk menjaga hati, membentuk keluarga sakinah, dan terlebih lagi menikah karena Allah. Menikah sebagai ibadah dunia akhirat. Itulah segenap alasan klise yang kulontarkan ketika kuutarakan keinginanku menikah pada kedua orang tuaku yang sebetulnya enggan menyetujui. Bagaimana tidak, anak mereka ini baru berusia dua puluh tahun kala itu, masih kuliah, hidup masih nebeng orangtua, tak punya pekerjaan tetap.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization