Sabtu sore sehabis pulang dari kantor, aku ada janji reuni dengan sahabat kuliahku di salah satu café yang ada di mall. Meskipun cuaca tampak sedikit mendung, namun janji tetaplah janji yang harus ditunaikan. Lagipula, benih rindu dengan kawan-kawan seperjuangan agaknya perlu untuk diobati.
Baca selengkapnya »Kemuliaan Para Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka (Bagian ke-4)
Berikut ini fatwa para Imam Ahlus Sunnah terhadap orang-orang yang mencela, memaki, hingga mengkafirkan para sahabat nabi, baik dari golongan syiah yang telah mencela umumnya sahabat nabi, Khawarij yang telah mengkafirkan Ali, Muawiyah, Abu Musa, Amr bin Al ‘Ash, dan nashibi yang telah menghina Ali, Fathimah, dan keturunannya.
Baca selengkapnya »Kemuliaan Para Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka (Bagian ke-3)
Ingin sekali saya memaparkan berbagai keutamaan personal para sahabat, namun karena keterbatasan waktu dan ruang, saya hanya paparkan keutamaan para sahabat yang diserang oleh kaum Syi’ah, yakni Abu Bakar, Umar, Utsman, ‘Aisyah, Abdurrahman bin ‘Auf, dan Mu’awiyah. Ini pun hanya sebagian nama-nama saja, sebenarnya lebih banyak lagi para sahabat yang dicela oleh kaum Syi’ah.
Baca selengkapnya »Kemuliaan Para Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka (Bagian ke-2)
Pujian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam Terhadap Para Sahabat secara Global. Pertama. Hadits ‘Sebaik-baiknya manusia adalah zamanku ...’ Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah zamanku, dan kemudian setelahnya, dan kemudian setelahnya.” (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya »Kemuliaan Para Sahabat Nabi dan Hukum Mencela Mereka (Bagian ke-1)
“Ahlus Sunnah wal Jamaah, Allah memberikan hidayah kepada mereka untuk tetap di atas kebenaran. Mereka bersikap tidak melampaui batas terhadap Ali Radhiallahu ‘Anhu dan Ahli bait, mereka tidak memusuhi para sahabat Ridhwanullah ‘Alaihim, tidak mengkafirkannya, tidak pula bersikap seperti golongan Nawashib yang memusuhi Ahli bait.
Baca selengkapnya »Tujuan-Tujuan Mulia Menikah dan Berkeluarga
Menikah dan berkeluarga itu bukan persoalan keinginan seseorang. Oleh karena itu, lelaki dan perempuan lajang tidak perlu ditanya apakah mereka ingin menikah atau tidak, karena menikah itu bukan soal ingin. Kalau menikah dipahami hanya persoalan ingin, maka ada orang tidak mau menikah dengan alasan tidak ingin, dan ada orang yang menikah setiap hari karena selalu ingin. Menikah adalah tugas peradaban, karena hanya dengan pernikahanlah akan lahir peradaban kemanusiaan yang mulia di masa depan.
Baca selengkapnya »Kemuliaan Adalah Hak Semua Orang
Kemuliaan mungkin adalah salah satu dari sekian banyak hal yang dikejar oleh manusia dalam menjalankan hidup. Banyak orang yang rela melakukan apa saja agar dipandang mulia oleh orang lain. Bahkan mungkin, ada yang hidupnya disibukkan membangun citra. Waktunya selalu disibukkan dengan memperbaiki penampilan fisik agar dipandang baik di mata umum.
Baca selengkapnya »Tangga Menuju Kemuliaan Tawadhu’
Tawadhu’ merupakan salah satu akhlak istimewa yang harus dimiliki oleh kaum muslimin. Tawadhu’ berarti rendah hati dan lemah lembut terhadap sesama kaum muslimin. Tawadhu’ bermakna juga tegas kepada orang kafir. Agar kaum muslimin dan Islam tidak diperlakukan semena-mena oleh para Musuh Islam itu.
Baca selengkapnya »Ramadhan, Datang dan Pergi
Bulan Ramadhan, bulan mulia yang penuh akan rahmat dan maghfirah. Bulan dimana dibukakan pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu semua syaitan
Baca selengkapnya »Sungguh Menikah Itu Mulia
Cinta mungkin datang sebelum menikah, cinta bisa datang ketika menikah, cinta juga bisa muncul setelah menikah. Manakah yang lebih mulia? Yang lebih mulia adalah yang mampu menjaga kesucian cinta itu.
Baca selengkapnya »