Hiduplah untuk menyejarah. Tak perlu kita menjadi Presiden untuk dikenang sejarah, ataupun seorang pahlawan agar namanya terpampang di monument-monumen yang dikenang jutaan massa. Cukup hiduplah selayaknya, lalu berbuat baiklah. Hidupnya seorang anak yang berbakti kepada orangtua, pemuda yang taat pada agama dan pemimpinnya, pekerja yang setia pada profesinya, bawahan yang patuh terhadap atasannya, suami yang setia pada istrinya.
Baca selengkapnya »Agar Rumah Dakwah Berdiri Kokoh
Ia tak mudah tumbang dan tak mudah roboh. Karena keberlangsungan kehidupan di dalam “rumah dakwah” bergantung pada seberapa kuat dan tangguhnya pagar menjaga sang “rumah” dari tangan-tagan jahil yang bermaksud iseng mengganggu, merusak tatanan rumah yang sudah rapi, ataupun memporakporandakan dan menghancurkan keberhasilan dakwah yang telah sukses dicapai.
Baca selengkapnya »Menyejarahlah! Selagi Hayat Dikandung Badan
Maka, bergegaslah dalam setiap kesempatan. Untuk melakukan amal dan kerja keshalihan. Mumpung kita masih di sini, di bumi yang kita pijak ini. Sebelum ia menelan kita dalam rengkuhan tanah merahnya. Melumat jasad dalam pengap dan gelapnya. Tanpa peduli, siapa kita di dunia sebelumnya?
Baca selengkapnya »