Topic
Home / Arsip Kata Kunci: khalifah (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: khalifah

Sejarah Singkat Pengangkatan Khulafaur Rasyidin

Menurut Said Hawwa sebagaimana dikutip oleh Muhammad Herry, hanya ada satu prosedur legal pengangkatan khalifah, yaitu dengan pemilihan yang dilakukan oleh para tokoh yang mewakili umat (ahlul halli wal ‘aqdi) dan kesanggupan yang dinyatakan oleh orang-orang yang dipilih untuk menjadi khalifah. Inilah yang disebut kontrak sosial. Dan kontrak sosial tidak akan sempurna kecuali dengan al-ijab (penyerahan tanggung jawab) dan al-qabul (penerimaan tanggung jawab).

Baca selengkapnya »

Belajar Mengelola Alam Ala Khalifah

Jejak-jejak yang diberikan oleh Islam dalam memelihara alam, setidaknya dapat menjadi tolak ukur bagi umat Islam dunia dalam mencari justifikasi mengenai kewajiban umat menjalankan perlindungan alam serta memelihara ekosistem Bumi. Karena itu muslim di Indonesia, bisa menjadi pelopor dengan ikut melestarikan SDA dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya agar bumi menjadi maslahat dan terpelihara bagi seluruh umat manusia.

Baca selengkapnya »

Putra Khalifah Menjadi Kuli

Dikisahkan dalam kitab At-Tawwabin karya Ibnu Qudamah tentang seorang putra khalifah yang meninggalkan kehidupan mewah di istana dan menjadi seorang kuli panggul. Suatu hari ‘Abdullah bin Faraj Al-Abid memerlukan buruh harian untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Maka ia pun pergi ke pasar.

Baca selengkapnya »

Umar bin Abdul Aziz, Teladan Pemimpin Tawadhu’

Siapa tak kenal Umar bin Abdul Aziz. Insan dengan sejarah menawan akan masa kepemimpinannya saat menjabat sebagai khalifah. Ia membalikkan 180 derajat keadaan hidupnya dari yang bermewah harta menjadi penuh dengan keterbatasan ketika dirinya diangkat sebagai khalifah. Ia juga yang dikenal sebagai khalifah yang mampu mengembalikan kesejahteraan umat Islam, hingga hampir saja pembagian zakat tak menemui si penerima karena kesejahteraan tiap muslim di kala itu.

Baca selengkapnya »

Saksikanlah, Kami Tetap di Jalan Ini

Tak pernah terlintas di pikirannya sekalipun sebelum hari itu, untuk memikul suatu urusan yang teramat berat. Memang urusan itu tidak seberat apa yang harus ditanggung Umar bin Al-Khattab radhiyallahu anhu saat diangkat menjadi khalifah umat Islam. Tapi bagi saya dan orang-orang yang merasakan dakwah ini amat tahu tentang beratnya urusan yang ia pikul hari itu.

Baca selengkapnya »

Belajar Shalat dari Darah Kita

Darah merupakan salah satu komponen vital di dalam tubuh manusia. Tanpa darah manusia tidak akan bertahan hidup. Darah hampir sama dengan Shalat dalam kehidupan kita. Tanpa Shalat, manusia ibarat telah mati dari fungsinya sebagai manusia karena manusia tidak akan bisa menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini tanpa shalat.

Baca selengkapnya »

Kekhalifahan Abu Bakar Shiddiq RA

Baiat Ali bin Abi Thalib kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. terjadi pada hari pertama atau hari kedua pengangkatannya. Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib tidak pernah berselisih paham dengan Abu Bakar Shiddiq r.a. dan tidak ada satu shalat pun yang dikerjakan Ali tidak berjamaah mengikuti Abu Bakar Shiddiq r.a. Ali juga ikut Abu Bakar Shiddiq r.a. ke Dzul Qishah untuk memerangi penduduk yang murtad dari agama Islam

Baca selengkapnya »

Kalender Hijriah dan Khalifah Umar yang Bersedih Hati

Disadari atau tidak, kita umat Islam, mungkin sudah terkena virus sekularisasi. Salah satu contoh yang menggambarkan hal tersebut adalah, manakala kita memasuki masa-masa menjelang Ramadhan, sudah pasti akan ada banyak pertentangan-pertentangan mengenai penentuan tanggal yang terjadi di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Pertentangan seperti ini, tentu saja merupakan satu hal yang wajar, terutama sekali karena setiap tahunnya memang sudah seperti itu.

Baca selengkapnya »

Khalifah Umar dan Mahar

“Wahai Amirul mukminin, apakah yang wajib kita ikuti itu Kitab Allah ataukah ucapanmu?” seorang wanita dengan penuh keberanian melontarkan pertanyaan kepada Khalifah Umar yang baru selesai berkhutbah. Wanita itu menanggapi pernyataan Umar yang melarang memahalkan mahar. Umar membatasi mahar tidak boleh lebih dari 12 uqiyah atau setara 50 dirham. Seraya menyatakan, “Sesungguhnya kalau ada seseorang yang memberikan atau diberi mahar lebih banyak dari mahar yang diberikan Rasulullah shalallahu alaihi wasalam pastilah aku ambil kelebihannya untuk Baitul mal.”

Baca selengkapnya »
Figure
Organization