Saat kau peroleh rasa Dalam arti kehidupan Tak hiraukan segala angkara Lihat dirimu semakin jauh melangkah Meninggalkan kenangan yang membawa luka Kepada kenangan di masa lalu Kini engkau telah pergi menjauh dari hati
Baca selengkapnya »Mushalla Kenangan
Undangan pernikahan itu bagaikan undangan kematian. Aku datang dalam pernikahannya, hanya tiga suap nasi dengan rasa yang teramat hambar masuk dalam mulutu. Walaupun pesta pernikahan itu cukup ramai, hanya kesendirian yang aku rasakan di sini. Namun aku yakin Allah telah mempersiapkan imam yang terbaik untukku, insya Allah. Aku sendiri yang menyerahkan kado pernikahan itu, seiring dengan doa yang aku ucapkan padanya “semoga menjadi keluarga SAMARA dan pasangan dunia akhirat”. Pahit terasa di tenggorokan namun aku berbahagia karena dia mendapatkan yang lebih baik dariku.
Baca selengkapnya »Bob Sadino dalam Kenangan BJ Habibie
Dia pengusaha tulen, tidak tertarik terjun ke politik-politikan, tutur Habibie
Baca selengkapnya »Tentangmu, Al-Faruq
Mas Faruq, aku janji mulai hari ini aku tidak akan pernah bertanya tentang doa-doa panjangmu lagi, aku tidak ingin membuatmu serba salah untuk menjawab tanya sederhanaku. Aku tidak ingin menciptakan dosa dengan memaksamu berbohong, karena sekarang kutahu, dalam doa panjang itu selalu ada nama Adia di dalamnya. Mas Faruq terima kasih telah menjadi bagian episode hidupku. Mari saling membantu dalam menjalankan peran kita masing-masing dalam skenario Allah di dunia yang singkat ini.
Baca selengkapnya »Mengenang 19 Tahun Syahidnya Sang Arsitek Bom Syahid, Yahya Ayyash
Ayyash syahid pada tahun 1996, tepatnya pada hari Jum'at, 5 Januari 1996. Saat itu ia sedang berada di dalam sebuah apartemen rahasia di utara Jalur Gaza. Ia syahid bersamaan dengan ledakan telepon genggam yang sedang ia gunakan, karena di dalam baterai ponsel tersebut sudah ditanam 50 gram bahan peledak berkekuatan tinggi oleh Zionis Israel .
Baca selengkapnya »Musibah AirAsia, Sajadah dan Air Zam-zam Kenangan Terakhir dari Lutfiah
Rubi dan Unang sama-sama mendapat kado dari perjalanan haji Lutfiah dan suaminya, Djoko. Mereka memberikan Unang selembar sajadah yang dibelinya di Mekkah.
Baca selengkapnya »Erupsi Kelud dalam Kenangan
Tepat pukul 02.00 WIB, suara-suara menggelegar itu berhenti, hujan pasir reda, atap yang tadi mengeluarkan suara-suara tak-tuk tiba-tiba sepi. Di luar tampak gelap, di dalam rumah juga gelap, lilin pun memuai dan apinya mati. Tak ada persediaan lilin lagi, tak ada pulsa, tak ada rumah yang buka, akhirnya kami bertiga menyeret kasur tipis ke ruangan depan dan berbaring di sana.
Baca selengkapnya »Mengenang Sebulan Kepergianmu
“Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.” (Ali ‘Imran: 185). Nyaris sebulan sudah kepergianmu kawan, hari ini saya mengkhususkan sebuah tulisan untuk mengenangmu, rasanya baru hari ini kuat menuliskannya kawan.
Baca selengkapnya »Laki –Laki Itu Adalah Ayahku
Sungguh aneh memang, ketika banyak teman-teman yang selalu disuruh belajar ini itu oleh ayahnya, namun saya tidak, bahkan saya tidak pernah ditanyai kenapa saya ndak pernah belajar. Tidak pernah pula saya dimarahi apabila saya berbuat kesalahan. Tidak pernah pula ayah mengatakan tidak jika saya meminta sesuatu ke beliau.Suatu yang tidak ada dalam memori saya adalah “kemarahan" beliau, raut sedih wajahnya, dan juga keluhannya.
Baca selengkapnya »Arti Ketiadaan
Cakrawala semaikan rindu pada setiap burung terbang, Sayup haru dan tawa lepas dalam kenangan, Menebarkan kesunyian dalam gerangan awang, Dan lepaskan sendu dalam senyum kedamaian, Wahai engkau yang kini jauh di sana, Menepis setiap senyum di malam-malam dingin, Dan berkata angkuh dalam singgasana istana, Tak pernah engkau dan dirimu kemudian.
Baca selengkapnya »