Topic
Home / Arsip Kata Kunci: kenang

Arsip Kata Kunci: kenang

Mushalla Kenangan

Undangan pernikahan itu bagaikan undangan kematian. Aku datang dalam pernikahannya, hanya tiga suap nasi dengan rasa yang teramat hambar masuk dalam mulutu. Walaupun pesta pernikahan itu cukup ramai, hanya kesendirian yang aku rasakan di sini. Namun aku yakin Allah telah mempersiapkan imam yang terbaik untukku, insya Allah. Aku sendiri yang menyerahkan kado pernikahan itu, seiring dengan doa yang aku ucapkan padanya “semoga menjadi keluarga SAMARA dan pasangan dunia akhirat”. Pahit terasa di tenggorokan namun aku berbahagia karena dia mendapatkan yang lebih baik dariku.

Baca selengkapnya »

Tentangmu, Al-Faruq

Mas Faruq, aku janji mulai hari ini aku tidak akan pernah bertanya tentang doa-doa panjangmu lagi, aku tidak ingin membuatmu serba salah untuk menjawab tanya sederhanaku. Aku tidak ingin menciptakan dosa dengan memaksamu berbohong, karena sekarang kutahu, dalam doa panjang itu selalu ada nama Adia di dalamnya. Mas Faruq terima kasih telah menjadi bagian episode hidupku. Mari saling membantu dalam menjalankan peran kita masing-masing dalam skenario Allah di dunia yang singkat ini.

Baca selengkapnya »

Erupsi Kelud dalam Kenangan

Tepat pukul 02.00 WIB, suara-suara menggelegar itu berhenti, hujan pasir reda, atap yang tadi mengeluarkan suara-suara tak-tuk tiba-tiba sepi. Di luar tampak gelap, di dalam rumah juga gelap, lilin pun memuai dan apinya mati. Tak ada persediaan lilin lagi, tak ada pulsa, tak ada rumah yang buka, akhirnya kami bertiga menyeret kasur tipis ke ruangan depan dan berbaring di sana.

Baca selengkapnya »

Laki –Laki Itu Adalah Ayahku

Sungguh aneh memang, ketika banyak teman-teman yang selalu disuruh belajar ini itu oleh ayahnya, namun saya tidak, bahkan saya tidak pernah ditanyai kenapa saya ndak pernah belajar. Tidak pernah pula saya dimarahi apabila saya berbuat kesalahan. Tidak pernah pula ayah mengatakan tidak jika saya meminta sesuatu ke beliau.Suatu yang tidak ada dalam memori saya adalah “kemarahan" beliau, raut sedih wajahnya, dan juga keluhannya.

Baca selengkapnya »

Arti Ketiadaan

Cakrawala semaikan rindu pada setiap burung terbang, Sayup haru dan tawa lepas dalam kenangan, Menebarkan kesunyian dalam gerangan awang, Dan lepaskan sendu dalam senyum kedamaian, Wahai engkau yang kini jauh di sana, Menepis setiap senyum di malam-malam dingin, Dan berkata angkuh dalam singgasana istana, Tak pernah engkau dan dirimu kemudian.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization