Topic
Home / Arsip Kata Kunci: jujur (halaman 4)

Arsip Kata Kunci: jujur

Dua Amanah Untukku

Di sepertiga malam ini, kembali aku bersimpuh. Dalam sujud-sujud panjangku, kembali kulantunkan doa untuk kedua putriku. Doa sekaligus curhat panjang yang dihiasi tetesan bening yang mengalir tanpa mampu kutahan. Sejujurnya aku malu pada Tuhanku. Aku yang selalu datang kepada-Nya, namun hanya membawa sekeranjang keluh dan kesah.

Baca selengkapnya »

Pergilah

Ingin selalu aku menjaga hati dari godaan, Tak terpengaruh mereka yang ada di sekitarku, Namun, apa daya, Aku hanya manusia biasa, Saat kau datang, aku terkesima, Kau berikan senyuman, Kau ucapkan sepetik kata nan indah, Jujur, aku tak tergoda dengan itu, Tapi, harapan-harapan muncul dari diriku sendiri, Memenuhi ruang hati,

Baca selengkapnya »

Keju Termahal, Kejujuran

Di antara sekian banyak jenis keju di seluruh dunia, ternyata keju jenis inilah yang terbaik. Terbaik dan termahal ditilik dari sisi manapun. Keju Swiss, keju putih, atau keju jenis apapun kalah jauh dibanding keju yang satu ini. Kejujuran. Jika melihat elit politik negeri ini sekarang, terlalu banyak yang tak berkesempatan mencicipi lezatnya keju ini.

Baca selengkapnya »

Ayo Jujur!!!

Prihatin, kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan negeri kita sekarang.  Berbagai krisis telah melanda, krisis ekonomi, krisis identitas, krisis moral dan sekarang krisis kejujuran. Harga sebuah kejujuran sangatlah mahal di negeri ini, sepertinya hanya mereka yang berduit saja yang mampu untuk membelinya. Fakir miskin dan rakyat jelata sudah tentu tidak akan mampu membelinya.

Baca selengkapnya »

Rahasia Kejujuran Iman

Dalam Al Qur’an kata jujur dibahasakan dengan istilah shadaqa atau shadiqiin. Dalam surah Al Ahzab: 23, Allah berfirman: minal mu’miniin rijaalun shadaquu maa ‘aahadullah…(Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang (shadaquu) menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya)

Baca selengkapnya »

Ustadz Penjual Buah

Sepintas tak ada sesuatu yang begitu istimewa pada penampilannya. Ia mengatakan bahwa ia hanya tamat sekolah dasar dan lebih memilih untuk bekerja sebagai penjual buah. Sebagaimana lazimnya seorang pekerja keras, gurat-gurat kesederhanaan dan kebersahajaan terpahat jelas pada wajah sawo matangnya. Kendati demikian, ia tak pernah datang ke markas ini dengan wajah dan penampilan layaknya seorang pedagang serabutan di pasar.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization