Beruntunglah bagi manusia yang tinggi ilmunya namun baik akhlaknya. Sebab ia dijanjikan oleh Allah SWT akan surga-Nya. Kita perlu belajar kepada Ali bin Abi Thalib. Bahwsanya beliau adalah sosok yang tinggi ilmunya, namun rendah hatinya. Maka tak salah jika beliau mendapatkan julukan Baabul Ilmi. Atau pintunya dari ilmu.
Baca selengkapnya »Kejarlah Ilmu yang Bermanfaat
Betapa jauh bedanya antara yang berilmu dan yang tidak. Antara yang menyesatkan dan yang menunjukkan kebenaran. Ada kisah dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim, sebagaimana dimuat dalam Kitab Riyadhus Sholihin, bab taubat, ada seorang pembunuh yang membunuh 100 orang. Dia bunuh seorang rahib (pendeta) ahli ibadah sebagai korban yang ke-100 karena jawaban bodoh dari si ahli ibadah itu yang menjawab bahwa sudah tidak ada lagi pintu taubat bagi pembunuh 99 nyawa manusia. Akhirnya setelah membunuh si ahli ibadah yang menjawab dengan bodoh itu, maka si pembunuh pergi ke seorang alim, dan di sana ia ditunjukkan jalan untuk bertaubat, maka diapun mendapatkan penerangan bagi jalan hidupnya.
Baca selengkapnya »Peneliti: Cara Perang Kita Mesti Berkelas, Berdasarkan Ilmu Bukan Emosi
Peneliti INSISTS, Akmal Sjafril, mengajak peserta SPI menelaah makna dan urgensi perang pemikiran, metode, serta cara menghadapi perang pemikiran.
Baca selengkapnya »Status Hadits “Aku Adalah Kotanya Ilmu dan Ali Adalah Pintunya…”
Dalam hadits-hadits shahih, banyak diceritakan tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib, maka cukuplah kita dengan riwayat-rawayat tersebut. Bahkan keutamaan Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, juga tertera dalam Alquran. Di antaranya: هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.” (QS. Al Hajj (22): 19)
Baca selengkapnya »Kemuliaan dan Keutamaan Manusia Berilmu
dakwatuna.com – Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang berilmu dan beriman kepada-Nya, hal ini senada dengan surat Al Mujaadilah ayat 11. “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Betapa banyak …
Baca selengkapnya »Hilangkan Benih Sekulerisme, Tadabbur Alquran untuk Mencari Ilmu
Pemisahan pendidikan dari agama adalah tindakan yang tidak tepat. Seseorang yang ingin mendapatkan ilmu harus dekat dengan Allah SWT. Mendekatkan diri dengan Allah harus dilakukan dengan agama. Jika sudah dekat dengan agama, kita akan dekat dengan firman-Nya dalam Alquran. Allah memberikan jaminan, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9).
Baca selengkapnya »Manusia dan Ilmu
Dengan Ilmu, sesungguhnya manusia sedang menyiapkan cahaya benderang yang akan senantiasa menyinari jalan kehidupannya selama di dunia fana menuju negeri akhirat yang pasti dan kekal. Namun sebaliknya, tanpa Ilmu, sama artinya bahwa jalan kehidupan manusia selamanya akan berada dalam dekapan kabut duniawi yang gelap pekat menuju keabadian akhirat yang telah menyiapkan berbagai bentuk pembalasan (ganjaran) atas seluruh amalan umat manusia selama di dunia.
Baca selengkapnya »Tafaqquh Fid Diin
Tafaqquh Fid Diin dalam jamaah dakwah adalah suatu keniscayaan. Ayat 122 dari surat At-Taubah ini membicarakan kasus khusus dari pembahasan umum yang disebutkan dalam surat At-Taubah. Salah satu pembahasan umum dalam surat At-Taubah adalah tentang perang, namun walaupun secara umum kondisi umat Islam sedang diarahkan untuk berperang, tetapi ada satu kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali oleh jamaah Islam, yaitu Tafaqquh Fid Diin.
Baca selengkapnya »Meningkatkan Keimanan dengan Gerhana
Sesuai dengan perhitungan, Rasulullah saw. shalat kusuf pada tanggal 29 Syawwal 10 Hijriah (632 M). Saat itu beliau memanjangkan shalatnya. Diriwayatkan bahwa dalam shalat, beliau melihat surga dan neraka. Beliau berkeinginan mengambil satu tangkai anggur surga untuk ditunjukkan kepada para shahabat, tapi...
Baca selengkapnya »Aktualisasi Keilmuan
Terlalu banyak orang yang memiliki gelar tinggi, tapi selalu gagal dalam kehidupannya. Sudah jauh-jauh sekolah di luar negeri, hingga mendapat gelar doktor, bahkan hingga professor; tapi sepulangnya ke negeri sendiri, hanya menjadi pegawai pemerintahan biasa. Di sinilah esensi keilmuan seharusnya menjadi parameter. Ukurannya bukan pada berapa banyaknya gelar yang didapat, jauhnya tempat seseorang bersekolah, hingga tingginya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang diraih. Tapi sejauh mana seseorang dapat mengaktualisasikan ilmunya ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga orang lain merasakan kebermanfaatan yang nyata, daripada seseorang hanya mendapatkan rasa hormat, dan puji-pujian yang melenakan.
Baca selengkapnya »