Topic
Home / Arsip Kata Kunci: hidup (halaman 20)

Arsip Kata Kunci: hidup

Bersyukur dalam Kesibukan

Segala hal tentang shalat, tilawah, berdoa, merintih, dan apapun yang mengikat tentang-Mu ya Rabb, semua menjadi melekat, terasa dan merasuk ke dalam jiwa. Saat segala kepenatan yang berwarna menghiasi keseharian kita, kepadatan pikir yang mencoba merekonstruksikan satu per satu hingga tersusun rapih. Cukup menjadikan segala kekuatan dari-Nya menjadi energi yang dahsyat.

Baca selengkapnya »

Pemuda Mewarnai Peran-Peran Kehidupan

Apa yang harus dilakukan anak muda itu sama seperti yang mesti dilakukan seorang petani. Ia wajib mempersiapkan diri untuk menghadapi musim hujan. Bila ia menghabiskan seluruh hasil panennya, tentu ia akan miskin saat sudah tidak panen lagi. (Ibnu al Jauzi, Shaid Al-Khâtir). Berbicara tentang pemuda maka ada banyak cerita inspiratif yang akan terpapar. Mulai dengan semangat tingginya dalam menjalani hidup.

Baca selengkapnya »

Ketika Diri Lupa Hakikat Seorang Teman

Teman, satu kata yang sangat bermakna dalam hidup kita. Apakah itu karena kita adalah makhluk social yang membutuhkan orang lain ataupun sekadar tempat sandar hidup yang amat singkat ini. Kehadirannya sangat di penting tapi kadang terabaikan. Teman ibarat makanan, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan ia akan jatuh lemah, ketika kita memakan makanan yang tidak sehat maka tubuh akan mengalami penurunan stamina.

Baca selengkapnya »

Arigatou

Melupakanmu, itu berarti membunuh separuh jiwaku, Melupakanmu, itu berarti merampas separuh memoriku, Melupakanmu, itu berarti menenggelamkan separuh asaku, Kau adalah anugerah terindah yang pernah singgah dalam relung hidupku, mengisi lorong-lorong hati dengan senyum dan tawamu, Kau adalah bintang dalam langit jiwaku, menghiasi indahnya langit jiwa dengan sinar kerlip mu yang sejuk dipandang.

Baca selengkapnya »

6 Kecerdasan Seni Menata Hidup

Betapa banyak orang yang memimpikan sukses, namun tidak sedikit dari mereka yang justru mendapatkan kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari salah memahami makna sukses, salah dalam cara menggapainya, juga ketidakjelasan tujuan para pemburu sukses itu sendiri. Kecerdasan Spiritual adalah pilar pertama. Hal ini sesuai dengan maksud diciptakannya manusia ke dunia ini.

Baca selengkapnya »

Kisah Penyelam Ulung

Alkisah, ada seorang penyelam yang ulung. Pada suatu hari ia disuruh oleh majikannya untuk mencari mutiara yang ada di dasar laut. Ia disuruh mencari mutiara sebanyak-banyaknnya yang nantinya karena akan dibeli oleh sang majikan sendiri dengan harga yang sangat mahal. Penyelam itu juga diberikan bekal oksigen secara cuma-cuma oleh majikannya. Sang Penyelam dengan gembira dan optimis menyatakan kesanggupannya, ia berjanji akan membawa mutiara yang banyak dari hasil penyelamannya nanti.

Baca selengkapnya »

Antara Tawakal dan Makhluk Sosial

Aristoteles menyatakan bahwa manusia merupakan zoon politicon, yang berarti manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Maka setiap manusia memiliki kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan dasar yang disebut kebutuhan sosial.

Baca selengkapnya »

Belajar Berjiwa Sosial dari Ulama dan Profesor

Jika kita mementingkan suatu pribadi maka hidup ini akan terasa kerdil, namun jika kita mementingkan suatu izzah dan ummat maka hidup ini akan sangat berarti. (Sayyid Quthb) Cara pandang di atas sudah selayaknya menjadi suatu panutan bagi umat Islam. Sehingga bisa menggeser budaya individualistik yang sekarang semakin mengacaukan negeri ini. Mahasiswa sebagai calon generasi penerus yang akan mengemban amanah sebagai seorang pemimpin negeri ini, sepatutnya memiliki karakter jiwa sosial yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.

Baca selengkapnya »

Ibu, Engkaulah Matahariku

Ibu, Memori tentangmu, Tak mungkin bisa kulupa, Walau sampai akhir hayatku, Semua jasamu, Tak mungkin bisa kubalas, Walau seluruh isi bumi, Kupersembahkan untukmu, Ibu, engan gajimu sebagai abdi negara, Kurasa cukup untuk hidupmu, Tanpa harus berlelah-lelah lagi, Dengan pekerjaan lain, Namun itu tak berlaku , Ibu, Ku masih ingat, Betapa keras perjuanganmu, Belum lepas lelahmu, Sepulang dari sekolah.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization