Butanya mata hati (lalainya mata hati). Kenapa semua ini terjadi? Kenapa manusia bisa berbuat serendah itu yang padahal banggakan manusia dari makhluknya lainnya sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman ketika bercerita tentang penciptaan Adam dan proses penciptaan manusia (at-tin: 4).
Baca selengkapnya »Dilema Hati
Terduduk bengong di sebuah warung kopi, sambil melemparkan pandangan jauh ke depan. Entah melihat orang-orang yang ke sana kemari dengan kendaraannya atau melihat bangunan tua yang di belakang jalan dengan di tutupi bangunan megah. Tatapannya tajam menembus bangunan megah dan menerobos awan pagi yang cerah...
Baca selengkapnya »Penyakit yang Terlupakan
Riya, sombong, angkuh, merasa yang paling pantas, paling menonjol, dan sangat berorientasi untuk mendapatkan jabatan, harta dan kedudukan dengan mengesampingkan tujuan hakiki yaitu Allah, adalah merupakan penyakit hati yang sering terlupakan.
Baca selengkapnya »Kejahatan Bisa Mendarah-Daging
"Haa… Serigala itu shalat?! Lihat, dia tepekur diam. Tak lama kemudian melakukan ruku', lalu sujud. Iya benar… serigala itu shalat."
Baca selengkapnya »Jilbab Hati atau Jilbab Aurat Dulu?
Berjilbab bukan hanya sebuah identitas fisik sebagai seorang muslimah. Menutup aurat adalah perintah wajib yang merupakan bukti ketaatan terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya sebagaimana kewajiban shalat, puasa, haji bagi yang mampu, dan ibadah-ibadah lainnya. Ketika kita ingin menjadi muslimah yang kaaffah, maka sudah seharusnya kita terketuk untuk melaksanakan perintah-Nya, bukan?
Baca selengkapnya »Suamiku Kekasih Hatiku
Suamiku kekasih hatiku. Tak berlebihan kiranya dan wajib digenggam erat oleh seorang istri. Ketika seorang wanita telah berpredikat menjadi seorang istri, sudah seharusnya menempatkan lelaki yang telah menikahinya, sebagai satu-satunya pria dalam hatinya. Melupakan perjalanan masa lalu yang mungkin telah menghadirkan beberapa pria dalam hidup, sebelum akhirnya Allah mempertemukan dengan orang yang tepat, yang bertitel suami.
Baca selengkapnya »Bila Damai Telah Dirindu Hati
Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan kehidupan yang tenang, aman, dan damai. Sebabnya, tidak salah bila semua orang merindukan suasana yang demikian. Namun, ada sesuatu yang harus kita pahami di sini. Ketenangan, keamanan, dan kedamaian dalam hidup kita tidak akan tercipta dengan sendirinya. Kita tidak bisa sebatas merindukannya. Kita yang harus menciptakannya.
Baca selengkapnya »Ketika Aku Jatuh Hati
Kapan terakhir kali rasa itu tumbuh? Pertanyaan konyol yang selama 3 hari kemarin hadir. Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku memikirkan manusia dari planet mars, bukan…bukan karena aku tidak normal. Namun karena setumpuk tugas kampus yang harus segera aku selesaikan, belum lagi amanah organisasi sehingga hampir tidak ada waktu untuk sedikit memikirkan hal-hal semacam itu.
Baca selengkapnya »Jaga Hati Itu Susah, Tolong Dibantu Ya..!
Desir itu kembali hadir. Pertanda hati makin 'terpelintir'. Ya! Karena desiran rasa ini hadir bukan pada tautan rusuknya dan belum termahkotai oleh ijab kabul yang suci. Tapi senandung desiran itu kerap hadir... Kerap hadir... Dosakah? Entahlah... Aku bukan penentu perkara dosa atau pahala. Karena perkara terpincutnya hati tak dijabarkan dalam perkara haram dan halal.
Baca selengkapnya »Keterbukaan Rasulullah SAW Memberi Maaf Kunci Utama Keberhasilan Dakwah Islam
Keterbukaan hati menerima perbedaan dan kekurangan, mendengar sanggahan, memaafkan kesalahan, dan cinta damai, kunci utama keberhasilan dakwah.
Baca selengkapnya »