Topic
Home / Arsip Kata Kunci: guru (halaman 5)

Arsip Kata Kunci: guru

Dilema Jam Hidup

Tetapi sebenarnya jika kita memang ingin berubah maka ada hal- hal yang mesti dipaksakan sebelum jadi kebiasaan. Lalu siapakah sebenarnya yang mampu melakukan perubahan itu? Jawabannya adalah diri sendiri. Jika tidak ada motivasi dari dalam diri sendiri, tak ada gunanya ancaman dan sebagainya. Apalagi guru, mereka bukan lagi anak kecil maka sudah seharusnyalah bisa memilih sendiri mana yang baik mana yang tidak. Cukuplah jam hidup hanya menjadi dilema yang mungkin bakal tiada akhirnya. Sebenarnya yang dibutuhkan adalah komitmen bersama untuk melakukan perubahan. Jika tidak semuanya mau bekerja sama maka tak ada gunanya apapun juga kebijakannya.

Baca selengkapnya »

Guru Nan Selalu Dirindu

Secara tidak langsung aku pun menarik sebuah kesimpulan bahwa sesungguhnya keberhasilan seorang guru itu bukanlah dari penilaian rekan sesama guru, tapi keberhasilan seorang guru itu dapat dilihat dari bagaimana siswa menilainya. Jika dimata rekan yang lain libur mengajar tanpa keterangan bisa menghapuskan jasa meskipun telah mengabdi puluhan tahun, maka bukan begitu dengan siswa. Sekali hati mereka tergenggam maka akan teramat sulit untuk dilepaskan.

Baca selengkapnya »

(Foto) 2500 Guru TPQ Se-Solo Raya Berkumpul di Masjid Nurul Huda UNS Solo

Sebanyak 2500 Guru TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) berkumpul dan bersilaturahmi di Masjid Nurul Huda UNS Solo, Ahad (01/11/2015). Mereka berkumpul dalam acara Silaturahmi Guru TPQ Se Solo Raya IV dengan tema Indonesia Mengaji “Jadikan Lelah Kita Lillah”. Dalam acara silaturahmi Guru TPQ ke IV ini, panitia menghadirkan 3 nara sumber antara lain Ustadz Syuhada Bahri, Ustadz Asep Sobari, dan Ustadz Ahmad Robyansah.

Baca selengkapnya »

Melihat Kondisi Pendidikan di Perbatasan: Guru Rela Berjuang Meski Tanpa Ada Uang

Apabila kita cermati dengan baik dana pelatihan yang besar itu, menurut saya hal itu tidaklah efektif. Guru-guru ketika nantinya ingin mengikuti pelatihan, pasti berpikiran bukan untuk mencari ilmu, tetapi mencari uang saku. Pernah ada pengalaman ketika mengisi sebuah pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah di sebuah Hotel di Nunukan. Disana disediakan kamar yang mewah, makanan yang banyak dan katanya biasa diberikan transport dan uang saku. Ketika pelatihan berjalan, sontak beberapa guru berteriak “ Kapan uang sakunya?” Karena ketika itu kami mengisi pelatihan di jam terakhir sebelum penutupan.

Baca selengkapnya »

Lima Guru Muda dari Kelas IV

Sekarang saatnya mengerjakan soal. Saya berikan lima soal untuk dikerjakan, tentunya dengan menggunakan opereasi perkalian susun pendek. Setelah saya berkeliling melihat satu persatu buku siswa saya, tidak ada satupun yang sudah mengerjakan soal yang saya beri. Strategi awalpun saya luncurkan. Saya mendekati satu persatu calon guru muda di kelas IV. Pertama saya datangi Kinanjar, anak laki-laki yang biasa dapat rangking di kelasnya. Saya jelaskan satu soal dengan pendekatan people to people. Sampai Kinanjar paham.

Baca selengkapnya »

Kupanggil Ia Umi, Guru Hebat Penuh Dedikasi

Jadi aku baru mengerti ucapan Ustadz Sahrul “Yang satu itu nggak bisa kita ikuti itu” kemungkinan bermakna langkah Umi Juni dalam upaya pengabdiannya di sekolah sudah terlampau jauh untuk diikuti. Pengorbanan dan dedikasinya untuk kemajuan pendidikan Indonesia sudah melekat dalam jiwanya. Semoga semua guru di manapun berada menguatkan tekadnya untuk bersama sama mencerdaskan anak Indonesia dan ikut berkontribusi memajukan dunia pendidikan Indonesia.

Baca selengkapnya »

Mismatch Guru Pendidikan Agama Islam, Studi Analisis Kompetensi Pedagogik

Guru mismatch akan berhadapan dengan berbagai problematika pembelajaran. Dampaknya, peserta didik akan menjadi korban. Sebenarnya, guru mismatch tidak hanya terjadi di Sumenep; tempat penelitian ini dilakukan. Ini merupakan problem nasional, sehingga Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia mengakui adanya guru mismatch tersebut. Buku ini menyajikan langkah solutif yang harus dilakukan lembaga pendidikan terkait guru mismatch.

Baca selengkapnya »

Guru Batas Negeri dari Tanah Pasundan (Bagian ke-5)

Mungkin anak-anak di sana (di luar daerah perbatasan) menganggap nasionalisme itu hanya sebuah materi pelajaran yang harus diikuti dan dipelajari, yang hanya bisa diucapkan tanpa bisa memaknai nasionalisme tersebut. “Saya cinta indonesia” merupakan hal yang sering mereka ucapkan, tetapi mereka tidak tahu apa di balik ucapannya tersebut. Terutama bagaimana cara mengamalkan bahwa aku mencintai indonesia. Berbeda dengan anak-anak di perbatasan ini, mereka merasakan sendiri bagaimana perih dan susahnya menjalani kesehariannya di Indonesia.

Baca selengkapnya »

Buku Belajarlah Nunukan, Buku Wajib Guru Nunukan

Sungguh sangat disayangkan sekali ketika buku hebat yang berisi tentang visi pendidikan Kabupaten Nunukan, dengan aktualisasinya yang cukup jelas, tidak diketahui oleh para pelaku pendidikan khususnya guru-guru yang menjadi ujung tombak pendidikan. Ibarat sebuah kata “Penjelajah yang tidak mempunyai sebuah peta”, itulah yang bisa digambarkan dengan kondisi tersebut. Peta yang sudah menjelaskan ke mana arah dan tujuan yang akan dicapai, tetapi karena malasnya untuk membaca yang pada akhirnya akan menyesatkan penjelajah tersebut.

Baca selengkapnya »

Guru Batas Negeri dari Tanah Pasundan (Bagian ke-4)

Di dalam buku yang berjudul Belajarlah Nunukan, permasalahan utama pendidikan di Kabupaten Nunukan adalah kurangnya peran orang tua terhadap pendidikan anaknya. Itu juga yang saya temui di sini. Orang tua hanya menyerahkan saja pendidikan anaknya kepada sekolah. Justru di rumah lah waktu yang paling banyak peserta didik dalam kesehariannya. Maka apabila pendidikan di rumah baik, insya Allah pendidikan anaknya ikut baik pula.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization