Topic
Home / Arsip Kata Kunci: guru (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: guru

Praduga Tak Bersalah Guru Gugus Depan (GGD) Maluku

Namun lagi-lagi, konsensus tentang guru yakni jumlah input, output dan ketersediaan lapangan kerja tidaklah sama serta merata. Misalkan saja di Maluku, setiap tahunnya universitas di Maluku menelurkan sarjana muda keguruan mencapai puluhan ribu. Lalu semenjak tahun 2007 hingga sekarang perhatian kepada alumnus anak daerah tidaklah menjadi prioritas dalam membangun SDM yang dimaksud sesuai visi renstra tersebut. Makna lain, UU Otda Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang secara resmi sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, yang melahirkan desentralisasi; pelimpahan kewenangan penuh terhadap daerah untuk mengelola daerahnya. Namun, proses desentralisasi hanyalah sebuah kedok menutup otoritarisasi sentralistik masa lalu. Inilah keindahan demokrasi Indonesia, yang melahirkan banyak aturan perundang-undangan tapi hanya sebagai ‘pelengkap penghabis anggaran’. Artinya, di tengah euforia desentralisasi jangan dilupakan peran tangan dingin sentralistik. Tetapi, jika dilihat dari hakikat desentralisasi bahwa pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah (pusat), dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Nah, kalimat “kecuali urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah (pusat), dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah” ini menjadi sebuah topik hangat guru gugus depan. Salah satu solusinya adalah mengubah mindset otonomi daerah bahwa dalam rangka pembangunan daerah yang optimal sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing, dengan maksud agar pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan di daerah lebih merata, perlu sebuah tinjauan ulang terhadap daerah-daerah yang bergeografis kepulauan.

Baca selengkapnya »

Kasus Guru Dipolisikan, Ketidakselarasan Peran Rumah dan Sekolah

Belum hilang dari ingatan kita akan berita ibu Nurmayani, guru SMPN 1 Bataeng gara-gara mencubit siswanya dipenjara akibat dilaporkan oleh orang tua anak didiknya pada 12 Mei 2016 lalu. Dan tanggal 29 Juni 2016, kembali terulang kasus serupa, seorang guru SMP di Sidoarjo dipolisikan atas kejadian pencubitan kepada siswanya pada 3 Februari 2016 lalu. Bapak Samhudi, mencubit siswa tersebut dikarenakan tidak mengindahkan peraturan sekolah untuk melaksanakan shalat Dhuha berjamaah.

Baca selengkapnya »

Kurikulum dan Guru

Seperti apa yang diungkapkan oleh Asep Sapaat salah seorang praktisi pendidikan yang juga mantan Direktur Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa “Tak ada satu pun model pembelajaran terbaik untuk guru-guru. Yang terbaik, yang tepat ditampilkan di tempat yang tepat dan situasi yang tepat. Tak ada satu pun strategi mengajar yang terbaik. Semua tergantung pada situasi dan waktu yang yang tepat untuk dipraktikan guru. Sedahsyat apa pun kurikulum berbasis saintifik dengan model tematik integratif, jika tidak dipahami dan tak bisa diterjemahkan guru dalam praktik pembelajaran semua hanya isapan jempol belaka”. Itu artinya tak ada metode ataupun strategi terbaik, melainkan ketepatan guru dalam menerapkan metode atau strategi pembelajaran di dalam kelas yang disesuaikan dengan tempat dan situasi yang tepat juga. Tentu hal ini dapat dijadikan bahan refleksi bagi para guru.

Baca selengkapnya »

Sosok ‘Kartini’ Masa Kini

Sejak dua tahun lalu, ketidakberdayaan pendidikan bagi anak-anak suku Akit diputus oleh seseorang dengan sosok Kartini modern. Wanita yang juga seorang guru agaknya begitu terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Kartini pada masanya. Bukan memperjuangkan para perempuan untuk kesetaraan gender terhadap laki-laki tetapi menjembatani anak-anak suku asli untuk bisa bersekolah mendapatkan haknya memperoleh pendidikan sama halnya dengan anak-anak Indonesia di daerah lain.

Baca selengkapnya »

Pembela LGBT Sepertinya Tidak Pernah Jadi Guru TK

Sepertinya di tengah-tengah kemerosotan adab saat ini mereka tidak pernah merasakan betapa senang dan bangganya seorang guru ketika dia sedang duduk di depan kelas, tiba-tiba ada anak usia kelas 3 SD datang menyungguhnya air teh. Ketika gurunya datang semua berkerumun menyalaminya satu persatu dan menenteng tas gurunya sampai ke kelas. Ada kebahagiaan tersendiri dalam diri guru yang telah mampu menanamkan nilai adab yang tinggi pada diri mereka. Karena mereka tidak berakhlak dengan ayat Allah mungkin mereka tidak pernah merasakan perilaku adab yang sama dari anak-anak kecil. Kebahagiaan di sini bukanlah kebahagiaan seks. Sangat nihil kalau itu konklusinya. Tapi ini adalah kebahagiaan terdalam yang terletak pada diri manusia.

Baca selengkapnya »

Guru Bertanggung Jawab Tumbuhkan Persatuan dan Kesatuan

dakwatuna.com – Para guru di berbagai tingkatan sekolah, mulai taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) /  sederajat, bertanggung jawab menumbuhkan persatuan dan kesatuan Indonesia di jiwa masing-masing siswa mereka. Hal itu ditegaskan,  anggota MPR / DPR RI asal Daerah Pemilihan Kaltim – Kaltara, H Hadi Mulyadi, ketika melakukan sosialisasi  “Empat …

Baca selengkapnya »

Kelasku, Halaman Rumah Guruku

Putra-putri Indonesia yang berada di kamar-kamar mewah, di ruang tengah ataupun pusat negeri ini yang mampu menjangkau akses pendidikan yang memadai, mari bercerminlah kita pada kaca semangat anak-anak pedalaman yang tinggal di tepian negeri ini. Sudahkah kita bersyukur dengan belajar sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh belajar? Tidakkah kita malu pada semangat kita yang rombeng? Pernahkah kita berpikir betapa akses pendidikan yang terjangkau oleh tangan-tangan kita adalah hal yang paling mereka rindukan di beranda negeri ini? Ah, nikmat Tuhanmu mana lagikah yang kau dustakan?

Baca selengkapnya »
Figure
Organization