Topic
Home / Arsip Kata Kunci: emosi (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: emosi

Tetesan Keridhaan

Sebuah tetesan, Mengalir bagai mata air, Menemani suasana hati penuh rasa, Tuk tentramkan hati di jiwa, Mengalir penuh amarah, Ketika hati dipenuhi emosi tinggi, Tak tentu arah, Mengalir dengan ramah, Ketika hati penuh sakinah, Menyejukkan alam jiwa, Dari tempat yang tinggi, Menuju kedudukan yang lebih rendah, Kala tiap titiknya menumpahkan harapan, Sadarkah engkau saudaraku, Dua tetesan yang terabadikan.

Baca selengkapnya »

Damaikan

Mengikhlaskan itu lebih Menenangkan, Tak perlu Bergelut dengan dendam atau cacian, Merelakan setiap yang dirasa itu lebih menyenangkan, Tak perlu Sesak menerpa atau gundah Merana, Terjatuh, tergores dan terluka itu sakit, Tetapi ketika senyummu yang kau beri, Maka biarkan hati yang menjalankan fungsi, Mengeluarkan keimanan di dalam hati, Menggambarkanmu sebagai seorang mengontrol Emosi, Sebab Sabar Tak Terbatas

Baca selengkapnya »

Terimalah

Terimalah Tanda CintaNya, Bukan dengan caci maki atau sumpah serapah, Telusuri semua yang diberi, Bukan sekedar, bermanfaat untuk hari ini, Tapi dapat dipastikan, Setiap pemberianNya adalah ketetapan Nyata, Pilihan terbaik dari yang Baik, Menusuk, Saat sakit menyapa tubuh, Membekas dan akan terus tersimpan, Saat ucapan menggores jiwa, Tetapi bukan ucapan.

Baca selengkapnya »

Tetesan Keridhaan

Sebuah tetesan Mengalir bagai mata air, Menemani suasana hati penuh rasa, Tuk tentramkan hati di jiwa, Mengalir penuh amarah, Ketika hati dipenuhi emosi tinggi, Tak tentu arah, Mengalir dengan ramah, Ketika hati penuh sakinah, Menyejukkan alam jiwa, Dari tempat yang tinggi Menuju kedudukan yang lebih rendah, Kala tiap titiknya menumpahkan harapan, Sadarkah engkau saudaraku, Dua tetesan yang terabadikan.

Baca selengkapnya »

Memahami Laki-Laki yang Berada di Dalam Gua

Banyak perempuan yang mengeluh ketika laki-laki yang ada di rumahnya, entah itu ayah, suami, saudara atau anak menjadi diam dan tidak banyak bicara. Bahkan pada banyak kesempatan mereka cenderung untuk menyendiri dan menjauh dari banyak orang. Tingkahnya menjadi tidak biasa, mereka tidak banyak merespon ketika diajak berbicara, hanya menjawab satu-satu patah kata saja, kadang cenderung emosional.

Baca selengkapnya »

Anganku

hanya kertas yang mampu berbagi di ruang ini, dan pena ingin menggoreskannya di setiap lembaran, karena luapan emosi tak tertahan lagi dari hati, ingin segera ditumpahkan, dan jiwa yang radang mampu menjadi tenang, namun bayangan itu hadir lagi dalam pikiranku, bercampur menjadi satu dalam kisah baru, tentang kebahagiaan dan kesedihan yang tak akan hilang dalam hidupku, saatnya ku ulang semua anganku demi orang yang tersayang dalam hidupku,

Baca selengkapnya »
Figure
Organization