Topic
Home / Arsip Kata Kunci: bidadari (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: bidadari

Melukis Bidadari

“Rin, aku ingin melukis bidadari,” ucap Nadia saat berhenti tepat di vegetasi bunga kertas. “Bbukan di kanvas atau di kertas, melainkan di sini!” Kembali ia menunjuk dadanya, yang kemudian dibalas dengan senyum simpul Arin. Kembali keduanya berjalan menyusuri taman. Tanpa sadar, kelak mereka akan benar-benar menjadi bidadari, bukan di taman kota, melainkan di surga.

Baca selengkapnya »

Bidadari dari Langit

“Gimana kondisi ibu dok? Bisa sembuh kan dok? Bisa sembuhkaaan??” Hamburan pertanyaan ku lontaran pada pak Rohman dokter spesialis penyakit dalam yang mengobati ibu selama dirawat di rumah sakit. Pembawaannya yang lembut tak sedikitpun meredakan tingkahku, uraian penjelasan dari pak Rohman tak bisa kucerna dengan jelas.

Baca selengkapnya »

Untukmu, Bidadariku

Berawal dari secercah debar harapan, Wajah tanpa dosa, hadir mengukir senyum di setiap hembusanku, Berjuta rasa yang terpancar, mengungkap tabir kebinasaan. Kau, bidadariku, ciptaan-Nya yang sungguh terindah, Ada doa yang terukir syahdu untukmu, ada asa yangku lingkar di sekelilingmu. melindungi dirimu dari kerasnya hasutan dunia, sayang, tak lebih aku hanya penyesalan yang teronggok bila kau terjerumus ke dalam lembah yang dengan ganas akan merenggut dan mencabik tahta sucimu. Jelas, sangat menyakitkanku bila itu terjadi padamu sayang.

Baca selengkapnya »

Akulah Si Bidadari Surga Itu

Aku masih harus bergerak, bangkit dari keterpurukan niat, motivasi dan tujuan hidupku yang goyah dan tetap berada pada jalan-Nya untuk menyelesaikan hafalanku apapun keadaannya. Ku berharap menjadi Bidadari Surga untuk sang pangeran Surga yang telah tercatat oleh-Nya di Lauh Mahfudz, pasti...itu akan terjadi. Karena aku selalu berdoa dan dengan namaku juga Nabilah Hurin...wanita, Bidadari Surga.

Baca selengkapnya »

Bidadariku, Hadirmu Ibarat Purnama

Tidak banyak yang paham, Hanya sedikit yang mengerti, Akan tugas beratmu sebagai seorang istri, Sebagai ibu dari anak-anak, Waktu kerjamu bukanlah 8 jam, Bukan pula 12 jam, Akan tetapi 24 jam bahkan lebih, Bukanlah dari pagi sampai sore, Bukan pula dari malam sampai pagi Akan tetapi dari pagi hingga pagi lagi, Siang engkau lelah bekerja, Tak bisa istirahat barang sekejap, Malam engkau lelah begadang.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization