Topic
Home / Arsip Kata Kunci: ayah (halaman 2)

Arsip Kata Kunci: ayah

Ayah Sang Kesatria Hati

Untuk menyambung hidup anak-anak dan istrinya ia bekerja keras siang malam, melimpahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mereguk secuil nafkah. Moral dan lelaku anak-anaknya adalah berkat didikannya, juga tiap deras peluhnya yang berjuang menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang tertinggi.

Baca selengkapnya »

Bolehkah Aku Menyentuh Lukamu, Ayah?

Besar dalam keluarga broken home memberinya banyak pelajaran yang berharga. Mengajarkan dirinya bagaimana menjadi sosok teman, sahabat, atau pun orangtua bagiku dan kakak. Ia tak ingin mengulangi kembali kesalahan yang sama seperti ayahnya dahulu. Laki-laki yang sudah berkepala lima ini selalu berkata, "Ayah gak mau anak-anak Ayah sampai mengalami apa yang Ayah alami dahulu, cukup Ayah saja."

Baca selengkapnya »

Pesan Seorang Ayah

Aku adalah anak pertama dan memiliki satu adik perempuan. Ayahku seorang petani yang juga seorang penambang emas tradisional di desa. Ibuku seorang pengurus rumah tangga. Ayahku orang yang sangat penyayang, ia selalu menegaskan bahwa sholat lima waktu dan mengaji tidak boleh ditinggalkan. Selain itu, ayah selalu menasehatiku pentingnya sebuah pendidikan. Ia ingin anaknya berpendidikan tinggi tak seperti dirinya yang hanya lulusan SD. Bukan karena tidak mau, ayah terpaksa putus sekolah karena biaya.

Baca selengkapnya »

Pesan Seorang Ayah

Hembusan angin pesawahan membuatku tak ingin melewatkan sore itu, terlebih lagi esok hari aku akan pergi untuk menuntut ilmu. Sedih rasanya meninggalkan tanah kelahiran yang sangat indah. Tapi, cara itulah yang harus aku lakukan demi keluargaku. Ayah ingin anaknya memperoleh pendidikan yang sangat tinggi.

Baca selengkapnya »

Keikhlasan Seorang Ayah

Pergi pagi pulang petang, hingga harus berada jauh dari sisi keluarga rela dilakukan oleh ayah untuk menafkahi serta memperjuangkan kehidupan keluarganya. Tak pernah sekalipun terdengar kata keluhan terucap dari bibirnya. Bahkan kata rindu pun tak ia ucapkan secara gamblang, ia hanya menyiratkan kerinduannya lewat kalimat yang biasa ia ucapkan, ia hanya menyiratkannya dengan tindak tanduknya.

Baca selengkapnya »

Terima Kasih, Ayah

Tiap keringat dan hembusan napasnya ditujukan untuk keluarganya. Kerja keras dan usahanya tak pernah ia ungkit atau berharap diganti. Kasih sayangnya selalu membekas di hati dan tak pernah terganti. Hanya doa dan janji untuk menjadi terbaik yang dapat menunjukkan kasih sayangku.

Baca selengkapnya »

Rintihan Pahlawanku

Karena Ayah sudah tenang dan sadar, Ibun menitipkan Ayah padaku dan ia mencari kamar inap untuk Ayah. Saat Ibun pergi, dokter datang dan meminta izin untuk membersihkan luka pada wajah Ayah. Ketika kapas yang dipegang dokter menyentuh pipi kiri Ayah, tangan Ayah spontan menahan tangan dokter. Aku diminta dokter untuk menahan tangan Ayah. Ayah meronta-ronta dan mengaduh-ngaduh “Sakiiiit…sakiiiit…” ah rasanya hatiku seperti terisris-iris mendengar rintihannya. Aku tetap menahan air mataku dan terus menuntun ayah agar terus beristighfar. Sungguh sebenarnya aku tak tahan, rasanya aku ingin lari saja dan menangis sejadi-jadinya. Aku tidak pernah melihat Ayah merintih atau bahkan mengeluh sedikit pun. Ayah adalah laki-laki yang sangat kuat bagiku, pelindung juga penghibur.

Baca selengkapnya »

Peluh Tak Jadi Alasan untuk Mengeluh

Ayahku bekerja sebagai wiraswasta, karena sudah 2 tahun lebih ia terkena pemutusan hubungan kerja masal dari kantornya yang sudah gulung tikar. Ia tak pantang menyerah, terpuruk dan merenungi nasib hanya membuat pikirannya makin keruh. Ia bangkit dan berani memulai usaha menjadi teknisi pendingin ruangan. Pekerjaannya tak menentu, menunggu panggilan pelanggan yang memiliki masalah pada pendingin ruangan. Pendapatannya juga tak pasti, kadang dalam sehari tak sepeserpun dikantonginya. Mungkin, bagi sebagian orang kelihatannya bekerja sebagai teknisi pendingin ruangan bukan hal yang sulit. Tetapi itu merupakan pekerjaan rumit.

Baca selengkapnya »

Kasih Ayah Sepanjang Masa

Kasih sayang untuk anaknya tidak akan pernah pudar. Kerja keras untuk keluarganya tidak akan ada yang menandinginya. Rasa lelahnya tidak pernah muncul untuk keluarganya. Saat menatapnya, kini raut wajahnya sudah tidak kencang seperti dulu. Rambut putih mulai muncul di bagian kepalanya. Sudah hampir beranjak kepala lima umurnya. Sudah saatnya ia tidak terlalu keras dalam bekerja. Yang bisa aku lakukan sekarang ialah berdoa. Berdoa kepada Tuhan di setiap sholatku dan terselip nama ayah dan ibu agar mereka selalu sehat dan panjang umur. Kelak melihat anak-anak didikannya menjadi orang yang berguna dan membahagiakan mereka.Ayah maupun ibu memiliki kasih tak terhingga. Tidak ada yang melebihi kasih sayangnya kepada anak-anaknya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization