Topic
Home / Arsip Kata Kunci: ajar (halaman 3)

Arsip Kata Kunci: ajar

Belajar dari Obito

Nilai yang bisa kita ambil dari kisah pagi ini adalah percuma kita mendapat prestasi-prestasi, nilai akademik yang sangat tinggi, foundering organisasi-organisasi, menjadi peserta terbaik kalau di dalam diri kita tidak pernah ada yang namanya “Social acceptable”. Bahkan permasalahan utama di negeri yang sangat kita cintai ini bukanlah masalah ekonomi atau lainnya, melainkan masalah sosial. Pertanyaannya, jika ada seorang teman dengan satu kaki “Pincang” yang mengajak bergerak bersama di saat deadline, Apa yang akan kita pilih? Membersamainya dan menerobos ketelatan atau meninggalkannya yang penting dirinya selamat.

Baca selengkapnya »

Belajar dari Kisah Nabi Musa dan Khidir

Masalah kepemimpinan lebih besar cakupannya daripada masalah kekuasaan, sebagaimana pengaruh lebih luas jangkauannya daripada kekuasaan formal. Seorang pemimpin tidak harus menduduki jabatan tertentu untuk membuktikan kemampuannya dalam mengarahkan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya untuk mencapai tujuan bersama. Sementara, seorang penguasa belum tentu mampu mengendalikan para pengikut yang dikuasainya secara formal. Kepemimpinan berkaitan dengan kualitas diri. Bahkan, seorang Nabi seperti Musa mengalami suatu proses pembelajaran yang panjang sebelum sampai pada puncak kesadaran akan pentingnya mencerna dan menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang luhur.

Baca selengkapnya »

Problematika Sistem Evaluasi Pembelajaran di Indonesia

Dalam memaksimalkan evaluasi pembelajaran memanglah tidak mudah, namun bukan mustahil semua itu bisa dijalankan. Filsuf China mengatakan, tidak ada murid yang buruk, yang ada hanya pendidik yang buruk. Sekilas perkataan filsuf ini memojokkan posisi seorang pendidik, namun disisi lain perkataan ini perlu direnungkan bersama, bahkan menjadi tantangan bagi pendidik atau peserta didik dalam dalam memaksimalkan peran dan fungsinya sebagai orang tua kedua.

Baca selengkapnya »

Buku Belajarlah Nunukan, Buku Wajib Guru Nunukan

Sungguh sangat disayangkan sekali ketika buku hebat yang berisi tentang visi pendidikan Kabupaten Nunukan, dengan aktualisasinya yang cukup jelas, tidak diketahui oleh para pelaku pendidikan khususnya guru-guru yang menjadi ujung tombak pendidikan. Ibarat sebuah kata “Penjelajah yang tidak mempunyai sebuah peta”, itulah yang bisa digambarkan dengan kondisi tersebut. Peta yang sudah menjelaskan ke mana arah dan tujuan yang akan dicapai, tetapi karena malasnya untuk membaca yang pada akhirnya akan menyesatkan penjelajah tersebut.

Baca selengkapnya »

Belajar (Terus) Dari Umar bin Abdul Aziz

Umar menasihati para pejabatnya agar selalu berhemat dalam menggunakan segalanya. Tulislah apa yang penting dan jangan banyak bicara dengan tinta-tinta itu. Ini menunjukkan bahwa Umar menghendaki birokrasi yang ringkas, sederhana, dan tidak banyak bertele-tele. Sesuatu yang sangat sering diremehkan oleh kita semua hingga kita akhirnya terbiasa dengan kemubadziran. Ketika kita telah terbisa, maka akan menjadi suatu hal yang wajar jika mungkin di esok hari kita akan meniru polah tingkah para pejabat negeri ini yang suka dengan segala sesuatu yang lebih. Nasihat Umar di atas bukan hanya untuk cerminan mereka yang tengah berkuasa, tapi juga untuk kita semua karena kita tidak akan pernah bisa menjamin seperti apa diri kita kelak

Baca selengkapnya »

Belajar Dari Kesalahan Hindun dan Ka’ab bin Malik

Kesalahan pada orang lain yang dilakukan baik karena kebodohan maupun karena khilaf hanya dapat diterima taubatnya dan diampuni dosanya oleh Allah jika kita telah berusaha meminta maaf pada orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berhati hati dan menjaga diri dari berbuat yang menyakitkan jika bermuamalah dengan orang lain. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari melakukan kesalahan pada orang lain baik karena kebodohan kita maupun karena hawa nafsu kita.

Baca selengkapnya »

Belajar Bahasa Inggris dengan Padukan Kemampuan Kognitif-Psikomotor

Dalam praktek fun-learning nya, guru tinggal sebut satu per satu warna dan anak-anak akan beradu tepat dan cepat dalam menjawab. Ketika guru menyebut hijau….. Anak-anak akan mencari origami warna hijau yang sudah disusun dengan kreativitas mereka mengangkatnya tinggi tinggi sambil menyebut green. Bisa juga dilakukan sebaliknya, guru menyebut green dan anak-anak yang sudah menemukan warna origami yang dimaksud maka akan mengangkatnya dan berucap “hijau”. Ini belajar dengan cara sederhana, anak-anak bisa saja merasakannya sebagai permainan.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization