Inspirasi beliau tidak berhenti di sana. Beliau mengajarkan islam kepada kami sesuai dengan kapasitas yang kami punya. Materi yang diajarkan bukanlah materi yang berat untuk dicerna. Itu yang membuat kami selalu senang dan tidak pernah “kabur” dari mentoring-mentoring kami. Berkat beliau, semangat-semangat kami dalam mengemban amanah-amanah kampus tidak pernah padam. Walaupun kami jauh dari orang tua kami, kami merasa mempunyai orang tua kedua disini. Bukan orang tua biologis, melainkan orang tua ideologis. Ustadz Anuraga, sang ayah ideologis.
Baca selengkapnya »