Topic
Home / Narasi Islam / Sosial (halaman 11)

Sosial

Belajar Memaafkan

Begitulah, sikap kebesaran hati dan memaafkan yang dapat membopong kita pada kemenangan dan cukup sebagai pelajaran, segala perlakuan yang pernah seseorang lakukan kepada kita, supaya kita tahu rasanya sakit sehingga membuat kita lebih tahu-menahu dan menyadari betapa jangan sampai orang lain mengalami hal yang sama menyakitkannya seperti kita. "Namun kita mudah memaafkan jika kita sadar bahwa memaafkan jauh memberikan manfaat daripada dendam. Ketenangan diraih bukan dengan balas dendam tetapi memaafkan"-Rahmat Mr. Power.

Baca selengkapnya »

Literasi dalam Dimensi Masa

Saat ini istilah literasi semakin diperluas lagi cakupan maknanya. Kirch dan Jungeblut dalam buku Literacy, Profile of America’s Young Adult mendefinisikan literasi sebagai “kemampuan dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat”. Ketika masyarakat masih bingung mengatasi masalah hari-harinya, maka literasi bisa menjadi salah satu alternatifnya. Dengan literasi masyarakat dapat melakukan terobosan-terobosan baru dalam hidupnya. Sehingga setiap aktifitasnya lahir dari hasil olahan berbagai informasi tertulis yang ia peroleh dari kegiatan membaca.

Baca selengkapnya »

Rimpu, Identitas untuk Solidaritas Nasional

Rimpu – untuk menata kehidupan bernegara yang berkemajuan kita musti mulai menyadari pentingnya identitas keislaman disadari secara individu ke tatanan kehidupan sosial yang lebih beradab. Dimulai dengan kesaran menutup aurat dan menumbuhkan rasa malu yang kuat bagi perempuan muslimah, sebagaimana pesan budaya Rimpu di atas. Perempuan juga sebagai jantung rumah tangga harus mampu merasakan perubahan pada perilaku generasi sebagai salah satu tanggung jawabnya sebagai ibu.

Baca selengkapnya »

Remaja di Pusaran Prostitusi

prostitusi

Banyak faktor yang menyebabkan semakin maraknya remaja atau anak di bawah umur terlibat dalam dunia gelap ini. Di samping tidak berperannya keluarga secara maksimal dalam mendidik anak, juga disebabkan oleh faktor ekonomi atau kesulitan hidup. Remaja yang tidak memiliki bekal agama yang kuat sangat mudah diiming-iming untuk masuk pada dunia prostitusi. Dengan menjanjikan kesenangan semu dan uang yang berlimpah, remaja gelap mata memenuhi rayuan mucikari untuk membagi cintanya. Apalagi bagi remaja yang korban percintaan dari kekasihnya.

Baca selengkapnya »

Nilai Moral Menuju Berdikari

Itulah mengapa kita perlu menanamkan nilai continuous improvement, mengusahakan agar diri kita memiliki nilai jual dan potensi yang selalu bertambah, agar tidak tergilas dan tertinggal dengan perkembangan jaman. Continuous Improvement terdiri dari dua kata, continuous yang berarti berkelanjutan, terus – menerus dan improvement yang berarti kemajuan, perkembangan. Jadi, continuous improvement artinya perkembangan yang berkelanjutan. Nilai moral ini juga mengajarkan kita agar tidak membuang – buang waktu dengan percuma, agar memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk meng-upgrade kemampuan dan wawasan agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Baca selengkapnya »

Langkah Mudah Crowdfunding

Menebarkan manfaat secara berjamaah dapat dilakukan melalui sebuah lembaga baik lembaga sosial maupun pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang memiliki cita-cita untuk menebarkan manfaat kepada masyarakat luas adalah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI. Melalui Sebi Social Fund, kampus STEI SEBI memiliki sebuah mimpi untuk memberikan beasiswa full kepada seluruh mahasiswa. Sebab menurut Bapak Endang Ahmad Yani selaku wakil Ketua IV kampus STEI SEBI mengatakan bahwa pendidikan dipengaruhi oleh infrastruktur, akses beasiswa, dan kualitas.

Baca selengkapnya »

Protokoler Kehidupan (Bagian ke-1)

Kita akan lebih senang mencapai sesuatu yang sesuai diri sendiri, yang dalam pembahasaan lain sering disebut “Menjadi diri sendiri”. Kita akan menghindar dari cara-cara kerja di luar daya kita dan kita akan senantiasa belajar mengasah potensi kebaikan yang dipunya. Tak ada waktu untuk iri dengki karena kita telah menata fokus untuk lebih senang menjadi diri sendiri yang berhasil, yang mencapai, dan yang unggul. Jika kita adalah mesin, maka kita menjadi mesin yang unggul. Tak berharap menjadi ban atau menjadi kursi jok, tak iri saat orang memuji keindahan ban atau kursi jok.

Baca selengkapnya »

Membentengi Anak dari Bahaya LGBT

Aktor penting dalam pendidikan para remaja menghadapi tantangan LGBT tentulah orang tua; terutama ayah. Ayah harus hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Jangan sampai karena kesibukan bekerja, ayah antara ada dan tiada dalam kehidupan anak-anaknya. Karena, anak-anak yang fatherless inilah yang rentan terkena virus LGBT. Mereka kehilangan sosok ayah sebagai panutan. Padahal, sosok ayah ini sangat penting dalam pendidikan anak.

Baca selengkapnya »

Refleksi Peringatan Serangan Umum 1 Maret: Transformasi Diri Menjadi Mandiri

Jadikan hidup penuh dengan pengorbanan. Semakin menjadi hartawan, semakin pula bertambah dermawan. Semakin terkenal, maka ia pun semakin menjadi teladan. Semakin tinggi suatu jabatan, semakin kebermanfaatan dan kemaslahatan yang selalu dipikirkan. Bukan banyaknya gaji ataupun upah yang didapatkan. Bukan pula seberapa banyak media yang meliputnya, namun satu yang selalu diniatkan yaitu mendapat keberkahan dan ikhlaslah yang selalu diperjuangkan. Akhirnya, marilah terus berusaha mencukupi diri dan menjadi pribadi mandiri sehingga mampu selalu membantu dan memberi.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization