Topic
Home / Narasi Islam / Sejarah (halaman 11)

Sejarah

Tiga Cerita Sejarah, Modal Mengukir Sejarah Kemenangan

Jika kita ingin mengukir cerita sejarah kita, cobalah berimanijinasi, menghayal. Hayalkan semua cerita yang akan kita wariskan kepada anak-anak kita, cucu-cucu kita, kepada orang yang datang sesudah kita. Mungkinkah cerita itu suatu waktu akan menjadi tema khutbah generasi yang akan datang? Mungkinkah cerita itu akan menjadi catatan sejarah yang akan dibaca oleh puluhan tahun generasi yang akan datang? Itulah cerita yang harus kita buat, cerita yang akan menjadi kenangan, dan sekaligus menjadi amal yang akan mengantarkan kita masuk surga.

Baca selengkapnya »

Kesatria Agung Penjaga Kota Suci

Ketenteraman Yerusalem musnah seketika. Negeri damai yang dibebaskan Umar Al-Faruq seperti terobek-robek. Selama 400 tahun orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam hidup bersama dalam kedamaian. Pasalnya demi mengikuti ajakan Paus Urbanius II pada 27 November 1095 di Dewan Clermont, lebih dari 100.000 orang Eropa bergerak ke Palestina untuk “merebut” tanah suci dari orang Islam dan mencari kekayaan yang besar di Timur.

Baca selengkapnya »

Kekhalifahan Abu Bakar Shiddiq RA

Baiat Ali bin Abi Thalib kepada Abu Bakar Shiddiq r.a. terjadi pada hari pertama atau hari kedua pengangkatannya. Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib tidak pernah berselisih paham dengan Abu Bakar Shiddiq r.a. dan tidak ada satu shalat pun yang dikerjakan Ali tidak berjamaah mengikuti Abu Bakar Shiddiq r.a. Ali juga ikut Abu Bakar Shiddiq r.a. ke Dzul Qishah untuk memerangi penduduk yang murtad dari agama Islam

Baca selengkapnya »

Dai yang Mujahid, Asy-Syahid Muhammad Farghali (bagian ke-4, Selesai)

Majalah 'Rauz al-Yusuf' mempublikasikan sebuah wawancara panjang antara Syaikh Farghali dengan reporter majalah tersebut, dan menggambarkan syeikh Farghali sebagai sosok misterius yang sangat diperhitungkan oleh Inggris. Dalam wawancara yang dengan majalah tersebut, Syeikh Farghali berkata, "Ikhwanul Muslimin tidak bisa menghentikan serangannya terhadap Inggris sehingga kekuatan militer Inggris hengkang dari bumi Mesir. Maka cara terbaik yang dapat dilakukan Inggris untuk melindungi prajuritnya adalah menarik mereka dari wilayah Terusan Suez."

Baca selengkapnya »

Dai yang Mujahid, Asy-Syahid Muhammad Farghali (bagian ke-3)

Salah satu karya kepahlawanan Syaikh Farghali di Palestina adalah, ketika ia keluar bersama delapan orang Ikhwan Mujahidin ke belakang garis perbatasan Yahudi. Mereka lalu menyelusup memasuki ke wilayah jajahan Yahudi sebelum fajar menjelang. Syeikh Muhammad Farghali naik ke tempat paling tinggi lalu mengumandangkan adzan subuh. Mendengar kumandang adzan tersebut, pasukan Yahudi mengira bahwa Ikhwanul Muslimin telah menguasai wilayah mereka sejak malam hari, sehingga mereka segera lari tunggang-langgang meninggalkan benteng pertahanan mereka.

Baca selengkapnya »

Dai yang Mujahid, Asy-Syahid Muhammad Farghali (bagian ke-2)

Dalam bukunya "Mudzakkiraat ad-Dakwah wa ad-Da'iyah", Imam Syahid Hasan al-Banna berkata tentang Syeikh Muhammad Farghali, "Ketika pembangunan masjid yang diminta oleh pekerja perusahaan pengolahan kurma di Ismailiyah telah selesai, kami menugaskan Syeikh Muhammad Farghali yang ketika itu bekerja sebagai guru di Ma'had Hira untuk menjadi imam dan guru di masjid tersebut.

Baca selengkapnya »

Dai yang Mujahid, Asy-Syahid Muhammad Farghali (bagian ke-1)

Syaikh Farghali adalah bagian penting dalam sejarah perjalanan gerakan Ikhwanul Muslimin internasional sejak berdirinya, dan keterlibatan beliau di awal berdirinya Jamaah ini hingga Allah memuliakannya melalui syahadah di tangan Fir'aun Mesir; Abdul Nasser. Anggota jamaah Ikhwanul Muslimin dari kalangan orang tua dan pemuda melihat pada diri lelaki ini dengan pandangan hormat, cinta dan kesetiaan. Karena sifat-sifat kebaikan dan kewiraan yang lekat pada dirinya.

Baca selengkapnya »

Asy-Syahid, Abdul Qadir Audah (bagian ke-5, Selesai)

Ketika para algojo membawanya bersama sahabat-sahabatnya untuk dieksekusi mati, dengan penuh keberanian asy-Syahid Abdul Qadir Audah maju ke tali gantungan, seraya menyerahkan segala urusannya kepada Allah Ta'ala. Adapun kalimat terakhir yang diucapkannya sebelum eksekusi itu adalah, "Sesungguhnya tetes darahku akan menjadi laknat bagi setiap Perwira Revolusi (Abdul Nasser cs.)."

Baca selengkapnya »

Asy-Syahid, Abdul Qadir Audah (bagian ke-4)

Mursyid 'Aam ketiga jamaah Ikhwanul Muslimin, Ustadz Umar Tilmisani berkata tentang ustadz asy-Syahid Abdul Qadir Audah, "Sesungguhnya Abdul Qadir Audah adalah seorang tokoh yang namanya akan selalu disebut, jejak kehidupannya tidak akan sirna, namanya takkan pernah dilupakan melalui kemuliaan karya-karyanya dan sikapnya dalam kebenaran dan kebaikan. Dia adalah sosok lelaki dengan berbagai keistimewaan dan keunikan yang menyatu dalam dirinya, dan hidup dengan nilai-nilai kebaikan dan keteladanan. Ia retas jalan kehidupan di atas prinsip-prinsip dan ushul, Ia temui kematian di atas jalannya, atau memikul berbagai jenis cobaan dan siksaan untuk semu itu.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization