Topic
Home / Narasi Islam / Politik (halaman 9)

Politik

Tiga Modal Membangun Peradaban

Semoga kita senantiasa tak kenal lelah untuk mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki untuk menjadi bagian dalam proses membangun peradaban yang gemilang. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton dalam lahirnya kegemilangan. Kita selayaknya menjadi bagian yang senantiasa memberikan apa yang kita miliki untuk membangun peradaban. Mungkin kita tak sempat menyaksikan kemegahan dan kegemilangan peradaban yang kelak akan berdiri kokoh di negeri ini. Namun cukuplah kita menjadi leluhur yang kelak akan dikenang sebagai pejuang dan sebagai leluhur yang di banggakan oleh anak cucu kita Insya Allah.

Baca selengkapnya »

Kepemimpinan Profetik

Perlunya kesadaran bahwa setiap diri kita adalah seorang pemimpin, yang akan diminta pertaggungjawabannya di hari kiamat kelak. Sebelum seorang pemimpin membebaskan umatnya, terlebih dulu ia harus membebaskan dirinya sendiri dari belenggu ketidakmampuan, belenggu penghambaan pada diri sendiri dan manusia. Dengan menyadari bahwa setiap diri kita adalah pemimpin, hati kita akan terbangun untuk melepas segala belenggu jiwa yang menghambat munculnya potensi-potensi terpendam. Sehingga potensi-potensi tersebut menjelma menjadi aksi nyata demi terwujudnya misi dan cita.

Baca selengkapnya »

Politik, Ladang Amal di Antara Pujaan dan Celaan

Tanggapan Atas Kritik dan Celaan Terhadap Dai yang Berpolitik dakwatuna.com – “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 162-163) Ayat di atas memiliki …

Baca selengkapnya »

The Right Man On The Right Place

Seorang pemimpin umat, dalam menjalankan tugas-tugasnya pastilah membutuhkan kekuatan tim dan birokrasi yang kuat dan baik. Maka, ia harus memastikan orang-orang yang berada di bawahnya memiliki kapabilitas dan kompetensi sesuai pos-pos tugasnya. Ia harus yakin bahwa setiap orang yang diangkat dan ditempatkan sesuai dengan bidang yang dikuasainya, the right man on the right place, sehingga seluruh urusan dan permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Baca selengkapnya »

Pemimpin dan Makna Idul Adha

Pemimpin Indonesia harus bekerja dan berkorban untuk rakyatnya bukan mengorbankan rakyatnya untuk dirinya. Dia harus berjuang dengan sekuat tenaga untuk bisa melayani rakyat dengan sebaik-baiknya-bukan minta dilayani sebagaimana kenyataan yang terjadi saat ini. Seseorang yang terniat untuk menjadi pemimpin harus berpikir secara matang dengan berbagai pertimbangan. Karena sungguh, tugas dan tanggung jawab besar sebagai pemimpin sudah menanti dirinya. Rakyat sangat mendambakan kehadiran pemimpin yang tangguh dan siap berjuang dan berkorban sebagaimana perjuangan dan pengorbanan yang telah dipersembahkan Nabi Ibrahim yang hasilnya sampai hari ini masih dapat kita nikmati.

Baca selengkapnya »

Khilafah Utsmaniyah (699 – 1342 H / 1299 – 1924 M), Anugerah dan Dilema Politik

Bukalah lembaran nubuat hadits-hadits yang meramalkan masa depan umat Islam. Sebelumnya nabi Muhammad SAW berbagi cerita kepada kita tentang membaca zaman. Beliau memberitahukan kepada kita tentang fase-fase yang akan dilalui oleh umatnya. Fase-fase itu adalah fase nubuwah kemudian khulafaurasyidin kemudian mulkan ‘adhan (penguasa yang menggigit) kemudian mulkan jabariyyan (penguasa yang menindas) dan terakhir sebelum hari kiamat akan kembali hadir kehidupan di bawah naungan Khilafah ‘ala minhajul nubuwah.

Baca selengkapnya »

Fungsi Wakil Rakyat yang Terlupakan

Ada paradigma baru yang harus dibangun, serta perlu memaknai ulang apa itu birokrasi, pemerintah, wakil rakyat, hak rakyat, pelayanan, serta istilah politik lainnya agar semua masyarakat tersadar. Karena kalau budaya rusak maka berbagai transaksi dan eksekusi yang salah, akan menjadi simbiosis mutualisme, akhirnya sama-sama rela. Maka munculah istilah “Korupsi Berjamaah”.

Baca selengkapnya »

Negara Dakwah

Dalam format negara dakwah yang baik, seorang muslim seharusnya menikmati sistem dan hukum yang ada didalam Islam; atau kebanyakan orang biasa menyebutnya dengan istilah negara Islam (negara yang menerapkan sistem dan hukum syariah). Hal ini paling nampak diberlakukan pada 2 negara , yaitu Arab Saudi, dan Brunei Darussalam. Karena pada hakikatnya, negara yang menerapkan sistem dan hukum syariah akan mendapatkan dampak fungsional yang sangat massif, terhadap pertumbuhan sebuah negara.

Baca selengkapnya »

Indonesia Sebagai Juru Bicara Peradaban

Sejarah perpolitikan dunia mencatat bahwa format perpolitikan manusia pada awalnya ialah sekelompok manusia. Dari kelompok manusia tersebut,barulah manusia sadar akan pentingnya struktur dalam kelompok. Sehingga muncul istilah kerajaan. Kerajaan demi kerajaan satu persatu mulai muncul dan berguguran, seiring dengan daya kompetisi dan kemajuan zaman. Hingga pada hari ini, dikenal istilah nation-state (negara-bangsa).

Baca selengkapnya »

Mereposisi Citra Lembaga Legislatif (Sebuah Catatan Ekspektatif)

Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau lembaga legislatif (bisa dibaca : DPR dan DPRD) beserta perangkatnya telah terlanjur diberi “stempel/stigma negatif” oleh sebagian masyarakat. Mereka “mencap”, DPR dan DPRD sebagai salah satu lembaga “terkorup dan agak nakal” di negeri ini. Bukan sekedar praduga semata, bahkan berdasarkan bukti dan fakta yang jelas dan tidak terbantahkan. Di samping itu, penilaian yang sama juga dialamatkan kepada beberapa lembaga negara lainnya, eksekutif dan yudikatif. Dengan penilaian yang serupa dan sebangun. Serupa pada sisi indikator yang dinilai dan sebangun pada konten permasalahan yang sering mengemuka. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme plus (mohon maaf) Narsis. Ironis.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization