Topic
Home / Narasi Islam / Hidayah (halaman 6)

Hidayah

Senangnya Bepergian Bersamanya

Ciri khas dia adalah jika akan bepergian dia lebih senang dengan menyebut sebelum atau sesudah shalat. Jarang sekali dia mengatakan kita berangkat jam sekian atau jam sekian, kecuali untuk keperluan atau acara yang sifatnya resmi dan tak bisa dirubah waktunya. Selagi hanya acara biasa apalagi tidak melibatkan banyak orang, dia selalu memberikan pilihan kita shalat di sini atau di tempat tujuan.

Baca selengkapnya »

Dan Jika Hamba-Ku Meminta Kepada-Ku…

Ini kisah nyata! Bukan fiksi. Jam menunjukkan angka 4 pagi. Suasana hening. Tak ada yang bergerak kecuali dedaunan pohon yang ditiup oleh angin malam hari. Ujung-ujung dahan merangkul jendela rumahku. Tiba-tiba alarm berbunyi. Khadijah langsung mematikan alarm. Bangun dan bergegas ke kamar mandi. Langkahnya begitu berat karena ia tengah mengandung 8 bulan. Perutnya semakin membesar dan kakinya membengkak. Mudah lelah, nafasnya berat dan wajahnya pucat, matanya membengkak karena banyak menangis.

Baca selengkapnya »

Ustadz Penjual Buah

Sepintas tak ada sesuatu yang begitu istimewa pada penampilannya. Ia mengatakan bahwa ia hanya tamat sekolah dasar dan lebih memilih untuk bekerja sebagai penjual buah. Sebagaimana lazimnya seorang pekerja keras, gurat-gurat kesederhanaan dan kebersahajaan terpahat jelas pada wajah sawo matangnya. Kendati demikian, ia tak pernah datang ke markas ini dengan wajah dan penampilan layaknya seorang pedagang serabutan di pasar.

Baca selengkapnya »

Pertemuan Dua Bahu

Saya memulai hari ketika para tetangga yang sebagian besar mahasiswa lokal masih asyik bermain peran dalam mimpi mereka. Calon penerus bangsa Han tersebut masih terbuai nyaman di balik selimut tebal dan beralas kasur empuk. Ternyata angin bulan September cukup berhasil meninabobokan seluruh anak manusia bermata sipit itu hingga pukul 8 pagi. Kadang kala saya juga mengikuti kebiasaan mereka untuk sekedar menghangatkan badan sembari menunggu sang raja siang.

Baca selengkapnya »

“Pesan Misteri Pak Kyai”

Di saat aku bingung menentukan arah hidupku, tiba-tiba nada dering HP ku berbunyi “Assalamu’alaikum Kusnadi, kamu sekarang dimana? Secepatnya datang ke tambakberas aku tunggu“. “Ya pak Kyai secepatnya aku berangkat” jawabku singkat. Karena tabiat santri yang nurut dan manut terhadap Kyai tanpa pikir panjang aku meluncur ke Tambakberas. 12 jam perjalanan dari Brebes menuju Jombang membuat badanku lelah dan letih.

Baca selengkapnya »

Di Rumah Kami Ada Putri dari Surga

Bismillaahirrahmaanirrahim, di rumah kami ada seorang anak penghuni surga, demikian sahabatku menuturkan kisahnya, air mata kesedihan bergulir dari kedua belah matanya, sungguh hal itu membuat hatiku terenyuh. Sahabatku berkata, “Aku tidak menerima apa yang dikatakan oleh dokter anak. Sungguh aku menjadi lemas ketika anakku yang cantik divonis menderita kelainan fisik dan keterbelakangan mental."

Baca selengkapnya »

90 Langkah Menuju Mushalla

Lelaki istimewa itu bernama Didi. Aku biasa memanggilnya Pak Didi. Usianya kini sudah berkepala enam. Aku mengenal beliau sudah sekitar tiga tahun, semenjak aktif menjadi jamaah di mushalla Baiturrohim. Beliau tinggal bersama keluarganya di RT 04 tak jauh dari mushalla, sedang aku tinggal di RT 02. Secara pribadi, aku memang tidak tahu banyak tentang beliau, namun di mataku beliau adalah sosok yang luar biasa. Salah satu ‘keistimewaan’nya telah memberiku semangat sekaligus menyadarkanku akan besarnya nikmat yang telah Allah berikan.

Baca selengkapnya »

Keputusan yang Mengubah Hidup

"Boleh cerita tentang suatu hal yang karenanya hidup kamu berubah sama sekali?" "Mm... harus cerita ya, kak?", tanyanya setengah hati. "Pribadi banget ya? Kalau ngga mau, ga dipaksa kok", jawabku santai. "Eh, ga apa-apa.. Biar aja..ya?", Senior di sebelahku malah menantang. ".........", dia diam sebentar saja, lalu kedua matanya mulai berair. Suasana hening. Sepertinya siapa pun dan apapun yang ada di ruangan ini siap menjadi pendengar kisahnya.

Baca selengkapnya »

Ketampanan Hatinya Meluluhkan Hati Gadis Cantik Nan Kaya Raya

Kisah ini diambil dari rangkaian perjalanan sahabat saya yang mempunyai nama lengkap ‘Ibad Rahman’ (bukan nama sebenarnya) biasa disapa dengan Ibad, berasal dari Bekasi, Jawa Barat. Kita sama-sama menuntut ilmu di Mesir, dan tinggal di dalam satu Asrama Pelajar Azhar yang sama dekat kampus tercinta, hanya saja dia lebih dahulu daripada saya 1 tahun, saya ambil jurusan Ushuluddin, sedangkan Ibad lebih memilih syari’ah Islamiyah.

Baca selengkapnya »

Awal Cahaya Menyinari Kehidupanku

Assalaamu‘alaikum wahai umat terbaik, aku seorang mahasiswa pada fakultas hukum semester III. Tinggal di wilayah perkampungan, hobiku olahraga, postur tubuhku cukup tinggi, karena itu aku bercita-cita ingin menjadi pemain basket. Aku berobsesi ingin menjadi bintang lapangan, akan tetapi kenyataannya ketika aku pergi ke sebuah hall yang besar aku menjadi minder karena aku berasal dari perkampungan, mereka bukan levelku.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization